Kalbar Sepekan - Kisah Bidan Dianiaya & Hendak Diperkosa, 3 PMI Hilang dan Pengunduran Diri Sujiwo

Ulasan ini agar pembaca Tribunpontianak tidak ketinggalan dengan informasi-informasi seputar Kalbar terutama yang menjadi sorotan

Penulis: Madrosid | Editor: Madrosid
TRIBUN/ISTIMEWA
Kalbar Sepekan - Kisah Bidan Dianiaya & Hendak Diperkosa, 3 PMI Hilang dan Pengunduran Diri Sujiwo 

Dikutip dari Kompas.com, tiga orang PMI hilang sejak April 2020 setelah nekat pulang berjalan kaki dari Malaysia ke Indonesia melalui hutan.

Ketiganya adalah Safari, Juli Hartono, dan Junaidi.

Kini, tim masih mencari keberadaan mereka di tengah luasnya hutan belantara perbatasan negara.

Nekat Tembus Hutan

Kepala BPBD Kapuas Hulu Gunawan menjelaskan enam warga Kabupaten Sambas yang bekerja di Malaysia nekat terobos hutan karena ingin pulang ke Indonesia.

Enam warga itu yakni Rifki, Holdi, Thamrin, Safari, Juli Hartono, dan Junaidi.

Malaysia saat itu masih menerapkan pengawasan sangat ketat demi memutus mata rantai virus corona.

Akibatnya, Pos Lintas Batas Negara ditutup.

Tak bisa pulang melalui jalur normal, mereka berenam kemudian nekat menembus hutan belantara demi kembali ke Indonesia.

Membagi menjadi dua kelompok

Di dalam hutan, rupanya mereka tidak bisa menemukan jalan menuju kampung halaman.

Mereka berenam tersesat.

"Di tengah perjalanan mereka tersesat di hutan dan kekurangan bekal," kata Gunawan.

Enam orang itu pun akhirnya sepakat membagi diri menjadi dua kelompok.

Kelompok pertama, mereka yang memutuskan kembali ke Kota Kapit Serawak, Malaysia, yakni Rifki dan Thamrin.

Kelompok kedua, kukuh melanjutkan perjalanan menuju Indonesia.

Kelompok kedua terdiri dari Holdi, Safari, Juli Hartono, dan Junaidi.

Tiga orang masih hilang sejak April 2020

Pada Mei 2020, warga sekitar menemukan salah seorang dari anggota kelompok kedua, yakni Holdi.

Holdi rupanya juga terpisah dari rombongan yang memutuskan kembali ke Indonesia.

Holdi ditemukan ketika tengah mencari ikan.

Warga kemudian membawanya ke Desa Tanjung Lasa.

Namun, tiga orang rekannya, yakni Juli Hartono, Safari, dan Junaidi, masih belum diketahui keberadaannya.

Tim pun masih melakukan upaya pencarian.

"Belum ditemukan. Mengingat luasnya wilayah hutan di perbatasan. Saat ini masih terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pihak teknis," ungkap Gunawan.

3. Polemik Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo Ajukan Mundur dari Jabatannya

Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan enggan memberikan komentar lebih banyak, soal pengunduran diri Sujiwo sebagai Wakil Bupati maupun tudingan yang diarahkan pada Bupati.

"Ya yang jelas satu kata saja, polemik ini tidak diperpanjang. Karena juga masih harus fokus banyak sekali untuk Kubu Raya," ujar Muda saat ditemui wartawan

Apalagi lanjutnya di tengah pandemi seperti ini yang tengah dialami masyarakat. 

"Masyarakat kasian juga sedang banyak yang susah juga," katanya

Saran Gubernur Sutarmidji

Gubernur Kalimantan Barat H Sutarmidji turut menanggapi polemik wacana pengunduran diri Sujiwo sebagai Wakil Bupati Kubu Raya yang baru-baru ini diajukannya.  

Sutarmidji berharap Sujiwo tidak meneruskan niatnya tersebut dan tetap meneruskan tugasnya hingga masa jabatannya berakhir.

"Kalau menurut saya jangan dan tak gampang mundur.

Selisih itu biasa dan belum tentu Mendagri setuju.

Saya sudah kasi pandangan ke Pak Muda juga ya kita lihat proses.

Surat diajukan ke Bupati nanti Bupati ke saya setelah itu DPRD.

Tapi kalau saya, janganlah," ujarnya, Senin (22/6/2020).

Ia mengatakan tugas-tugas sebagai Wakil sesuai Undang-Undang, salah satunya adalah mengawasi tindak lanjut pemeriksaan baik eksternal termasuk kedisiplinan pegawai, bidang pemuda olahraga, Satpol PP. 

Termasuk terkait lingkungan menjadi salah satu tugas yang harus dilakukan oleh seorang Wakil baik itu Wakil Gubernur, Wali Kota dan Bupati.

"Jangan sampai tidak didukung dengan anggaran yang baik, karena tugas Wakil juga banyak.

Seperti saya sekarang bersama Wakil selalu dikoordinasikan bersama dan sebenarnya kalau dijalankan dengan baik tugas Wakil itu tidak mudah," ujarnya.

Sutarmidji mengaku jika tugas Wakil Bupati memang tidaklah gampang untuk dijalankan.

Ia mengaku tidak menyetujui niat Sujiwo mundur dari Wakil Bupati KKR.

Gubernur Kalbar menjelaskan terkait Tupoksi wakil yang harus dijalankan memang memerlukan kerja serta usaha yang juga besar karena iapun pernah berada di posisi Sujiwo saat menjabat sebagai Wakil Walikota Pontianak dua periode beberapa waktu lalu.

"Sayekan pernah jadi wakil. Jaman saya wakil almarhum Pak Buchari saya jalankan tugas saya dan yang tidak dijalankan Wal Kota saya jalankan.

Setelah itu saya laporkan apa saja yang telah saya lakukan kepada Wali Kota.

Kalau penyusunan anggaran selalu koordinasi," pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved