Blank Spot Dinilai Jadi Tantangan Tersendiri Untuk Bawaslu

Pemetaan itu penting menurut saya sebagai dasar untuk melakukan rencana tindak lanjut untuk melakukan bimtek di tenaga ad hoc

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
Ketua Kajian dan Advokasi Masyarakat Pokja Rumah Demokrasi Kalbar, Maryadi Sirat. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketua Kajian dan Advokasi Masyarakat Pokja Rumah Demokrasi, Maryadi Sirat menilai inventarisir pemetaan tenaga ad hoc di tengah pandemi ini merupakan suatu keharusan dengan membuat sistem zona.

Dimana zona yang harus di prioritaskan secara virtual dan dimana posisi tenaga ad hoc yang harus di lakukan secara tatap muka atau supervisi.

"Pemetaan itu penting menurut saya sebagai dasar untuk melakukan rencana tindak lanjut untuk melakukan bimtek di tenaga ad hoc," kata Maryadi Sirat, Selasa (16/06/2020).

Aktifkan Adhoc, Bawaslu Kalbar Pastikan Kesiapan Pengawasan Pilkada 2020

"Sehingga dengan pemetaan tersebut kita bisa melihat presentase berapa persen tenaga ad hoc di daerah yang blank spot dan harus di lakukan supervisi dan berapa persen yang harus di maksimalkan secara virtual. Menurut saya itu penting sebagai analisa awal," timpal dia.

Bimtek, lanjutnya, juga bagian penting untuk tenaga ad hoc agar ad hoc sebagai ujung tombak pengawasan memahami apa yang harus dilakukan di lapangan.

Karena maksimalnya aplikatif di lapangan, ujar dia, tergantung pada kualitas bimtek yang dilakukan dan keseriusan tenaga ad hoc dalam mengikutinya.

"Karena memang blank spot menjadi tantangan tersendiri ditengah aktifitas yang serba virtual dan terbatas akses jaringan internet di daerah kita ini.  Akan tetapi, semua pasti ada alternatif solusinya untuk tetap menciptakan ad hoc berkualitas dengan menginventarisir permasalahan dan kekurangan dilapangan dan setelah itu bagaimana mempersiapkan solusinya untuk rencana tindak lanjutnya di lapangan," tambah Maryadi Sirat.

Lebih lanjut dikatakannya, kualitas bimtek tentunya akan menentukan kapasitas dan performa jajaran ad hoc yang baik pula sehingga bisa meminimalisir dan bahkan zero masalah dilapangan.

Sebaliknya, jika kualitas bimtek tidak bisa menopang kapasitas dan kemampuan tenaga ad hoc maka tentunya permasalahan akan selalu ada karena buah dari tidakmampuan tenaga ad hoc dari sisi kapasitas.

"Hal itu penting menurut saya sebagai bahan pertimbangan dalam penyelenggaraan bimtek ad hoc di lapangan," pungkasnya.

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved