Terduga Teroris Ditangkap

TERDUGA Teroris Ditangkap Densus 88 di Sungai Pinyuh Mempawah, Ini Jejak Kasus Terorisme di Kalbar

Kabar penangkapan terduga terorisme di Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah dibenarkan Polda Kalbar. Ini bukan kasus pertama.

Penulis: Muhammad Firdaus | Editor: Muhammad Firdaus
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
Ilustrasi - Suasana penangkapan terduga teroris di Sungai Pinyuh Kabupaten Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat, Jumat (5/6/2020). Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti. 

Dijelaskan Mulayadi, penggeledahan dilakukan oleh sebanyak sembilan anggota Densus 88.

Dengan di-back up oleh anggota Polda Kalbar sebanyak empat orang, dan didampingi oleh Kapolres Landak.

Dari hasil dari penggeledahan, didapat barang bukti buku-buku, VCD dan ponsel.

Kemudian barang bukti langsung dibawa ke Pontianak oleh Densus 88.

Kapolres Landak saat itu, AKBP Bowo Gede Imantio mengatakan, turunnya Densus 88 ke Ngabang dan masuk ke rumah KT di Desa Raja, Kecamatan Ngabang pada Selasa (24/7/2018) sore hanya untuk menggeledah.

"Jadi mereka (Densus 88) hanya menggeledah. Kita hanya mem-back up mereka bersama anggota dari Polda Kalbar," ujar Bowo kepada Tribun, Rabu (25/7/2018).

4. Bandara Supadio, 27 November 2017

Pada Senin (27/11/2017) lalu, Densus 88 Anti Teror dan Kepolisian Daerah (Polda) Kalbar, juga menangkap terduga teroris, di Bandara Internasional Supadio, sekitar pukul 11.00 WIB.

Berdasarkan bukti identitas Kartu Tanda Penduduk (KTP), terduga teroris berinisial NH beralamat, di Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak, Kalbar.

Terduga diduga ingin berangkat ke Marawi, Filipina dan bergabung dengan ISIS.

NH disebutkan berencana bertolak ke Kuching, Malaysia dengan menggunakan pesawat Air Asia.

Setelah itu, dia diduga akan melanjutkan perjalanan ke Marawi, Filipina Selatan.

Kepala Divisi Humas Polri saat itu Irjen Setyo Wasisto mengatakan, sebelum berangkat, NH sempat menitipkan keluarganya.

"Info dari Densus, dia berangkat sudah pamitan, dia mau berjihad. Menitipkan keluarganya, tolong diurus," ujar Setyo di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, pada Selasa (28/11/2017) lalu.

Setyo mengatakan, dari ucapan ingin berjihad di Marawi itu mengindikasikan bahwa NH akan bergabung dengan kelompok militan di sana.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved