Mulai Gelar Salat Berjamaah, Mujahidin Terapkan Protokol Kesehatan dan Atur Jarak Saf 60 Centimeter

Semua yang dibutuhkan sudah disiapkan oleh Pemprov Kalbar seperti masker dan lainnya,

Editor: Jamadin
TRIBUN PONTIANAK/Muhammad Rokib
Salat berjamaah di Masjid Raya Mujahidin Pontianak dengan menerapkan jarak saff 60cm zigzag, Rabu (3/6/2020). 

Orang nomor satu di Kalbar ini menyatakan keinginannya untuk menjalankan 500 kali salat Jumat di masjid tanpa henti. Ia ingin berdiri di belakang imam dan bersalaman pertama kali dengan imam.

“Ketika sampai pada salat Jumat ke-451 kali, Jumatan terhenti karena Covid-19. Sebelumnya saya tidak putus bahkan setiap Jumat kalau ada kegiatan apapun saya tunda dan saya pastikan sekitar pukul 11.00 WIB untuk sudah sampai di masjid,” jelasnya.

Ia mengatakan, urusan ke luar kota pun sering ditunda demi ingin melaksanakan salat Jumat tanpa henti sesuai keinginannya.

Keinginnya untuk salat Jumat sebanyak 500 kali tanpa henti, berada di belakang imam dan orang yang bersalaman dengan imam harus terhenti pada salat Jumat ke 451.

“Namun ini terhenti karena kondisi darurat dan akan disambung lagi pada Jumat ini. Saya ini orang pemerintahan, kalau pemerintah pusat sudah bilang A saya harus A. Jadi harus dipahami karena gubernur dan wakil gubernur adalah wakil dari pemerintah pusat yang ada di daerah,” jelasnya.

Jamaah Bahagia
Ia mengatakan ingin saja setiap Jumat bisa melaksanakan Salat tapi ia berusaha menghindari egonya untuk sejalan dengan pemerintah pusat karena tidak enak memberi contoh yang tidak baik kepada masyarakat di Kalbar.

Diperbolehkannya salat berjamaah di setiap masjid menjadikan kebahagiaan yang tak terhingga dirasakan oleh para jemaah. Selama dua bulan tidak melaksanakam salat berjamaah di masjid akibat pandemi covid-19.

Hingga kini Kementerian Agama telah memberikan keputusan melalui surat edaran tentang panduan penyelenggaraan kegiatan keagamaan di rumah ibadah dengan syarat setiap masjid wajib mempunyai surat keterangan dari gugus tugas covid-19 di setiap masing-masing kabupaten/kota.

"Alhamdulillah sangat bahagia, karena masjid sudah dibuka untuk umum. Jadi memang ini yang kita tunggu-tunggu. Bahkan kami berharap dibukanya ini pada bulan Ramadan, namun karena pandemi ini jadi baru bisa laksanakan salat berjamaah kembali dan kebahagiaan ini pun kira akan dirasakan oleh semua jamaah," ucap Ari (35) selaku jamaah masjid Mujahidin.

Di sisi lain Imron (43) juga mengungkapkan rasa kebahagiaannya karena pada jumat 5 Juni 2020 ini di setiap masjid bisa melaksanakan salat berjamaah. "Tentu ini yang sangat kami harapkan bisa salat berjamaah," ungkapnya.

Tak hanya itu, Heru (19) bahwa penantian yang sangat ditunggu-tunggu menurutnya telah tiba, sehingga bisa beribadah dengan berjemaah di Rumah Allah. 

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved