Mulai Gelar Salat Berjamaah, Mujahidin Terapkan Protokol Kesehatan dan Atur Jarak Saf 60 Centimeter
Semua yang dibutuhkan sudah disiapkan oleh Pemprov Kalbar seperti masker dan lainnya,
Ia meminta para jamaah bisa mengikuti protokol kesehatan yang telah diimbau oleh pemerintah dan MUI.
"Bagi yang ingin salat berjemaah harus menggunakan masker, harus bersih cuci tangan dengan wastafel yang telah disediakan, bawa perlengkapan ibadah sendiri," tuturnya.
Selain masjid Mujahidin, pengurus Masjid Al-Muhtadin Untan juga akan menerapkan protokol kesehatan. Pengurus masjid menyediakan wastafel kebersihan dan juga menerapkan saf berjarak.
"Jadi sejak 22 Maret 2020 kita tutup masjid untuk laksanakan salat berjamaah dan kini pada 5 Juni 2020 kota akan buka lagi dengan syarat harus ikuti protokol kesehatan. Kita akan beri tanda jarak saf bagi jemaah dan bawa sajadah masing-masing, harus pakai masker,” kata Wasian Syafiuddin, Ketua Ta'mir Masjid Al Muhtadin Untan.
• Sholat Ied Berjamaah Ditiadakan Akibat Covid-19, Ini Penjelasan Ketum Yayasan Mujahidin Kalbar
Ditambahkan, “Kalaupun tidak memakai, maka kami sediakan untuk para jemaah, dan cuci tangan yang telah kita sediakan wastafel yang ada.”
Sesuai surat edaran yang telah diterbitkan Menteri Agama Fachrul Razi, rumah ibadah diperbolehkan menyelenggarakan kegiatan berjamaah atau kolektif jika berdasarkan fakta
lapangan aman dari penyebaran virus corona. Selain itu, harus sesuai dengan angka R-Naught/RO dan angka Effective Reproduction Number atau RT, berada di kawasan atau lingkungan yang aman dari Covid-19.
Kriteria tersebut dapat ditunjukkan dengan Surat Keterangan Rumah Ibadah Aman Covid dari Ketua Gugus Tugas provinsi, kabupaten, kota, kecamatan sesuai tingkatan rumah ibadah dimaksud.
Selain itu, berkoordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat bersama majelis-majelis Agama dan instansi terkait di daerah masing-masing.
Salat di Masjid Kantor
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji menyatakan, berdasarkan laporan yang ia terima, pengurus Masjid Mujahidin Kalbar sudah menyiapkan semua yang dibutuhkan untuk memulai kembali aktivitas ibadah di Masjid Raya Mujahidin.
“Sekarang ini, masalah buka tidaknya rumah ibadah tergantung pengurus masjidnya. Jadi kita hanya fasilitasi saja. Kalau mau buka silakan, tidak dilarang. Tapi semuanya harus disiapkan,” ujarnya kepada Tribun.
Ia mengatakan, sejauh ini di Kota Pontianak khususnya kurva kasus konfirmasi Covid-19 cenderung menurun. Ia tak mau kembali muncul klaster baru.
“Jangan berspekulasi dan mendengar berita tidak mungkin virus ini menyebar lewat rumah ibadah. Faktanya semuanya bisa terjadi. Seperti kotak sumbangan berjalan juga rawan karena banyak yang megang. Kalau ada satu yang positif, bisa merembet kemana-mana dan itu masalah,” jelasnya.
Ia mengatakan, kalau kotak infaq diletakkan pun sama saja karena masih ada yang memasukan infaq juga. Kadang hal yang seperti itu tidak mereka pikirkan.
“Jadi bukanya masjid saat ini tergantung pengurusnya tapi harus disiapkan. Ada juga yang masih merasa hebat yang katanya sudah wudhu di rumah kenapa harus cuci tangan. Emang dia bisa menjamin motor dan mobil dia bebas dari virus,” ujarnya.
Sutarmijdi memastikan, dirinya juga akan mulai melaksanakan salat Jumat berjamaah. Salat akan ia tunaikan di masjid Kantor Gubernur Kalbar.