Virus Corona Masuk Kalbar

Berpartisipasi Cegah Penularan Covid-19, Warga Binaan Lapas Kelas II A Pontianak Buat Sejumlah APD

APD ini ditargetkan berjumlah 600, dengan rincian masing-masing masker, baju hazmat dan pelindung wajah (face shield) 200 buah.

TRIBUNPONTIANAK/RIVALDI ADE MUSLIADI
Dalam upaya mencegah terpaparnya Covid-19, warga binaan Lapas Kelas II A Pontianak, Kalbar membuat Alat Pelindung Diri (APD), Rabu (03/06/2020). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Dalam upaya mencegah terpaparnya Covid-19, warga binaan Lapas Kelas II A Pontianak, Kalbar membuat Alat Pelindung Diri (APD).

Kreatifitas tersebut diungkapkan oleh Kepala Lapas Klas II A Pontianak Farhan Hidayat, saat ditemui Rabu (03/06/2020).

Ia mengatakan, ada sebanyak 5 warga binaannya yang membuat APD guna mencegah terpaparnya Covid-19.

APD ini ditargetkan berjumlah 600, dengan rincian masing-masing masker, baju hazmat dan pelindung wajah (face shield) 200 buah.

Sepakat, Pengurus Masjid Raya Mujahidin Pontianak Umumkan Sholat Berjamaah Dimulai 5 Juni

"Kami akan menyumbangkan APD ini ke Kabupaten Kubu Raya, karena banyak rumah sakit dan puskesmas yang tenaga medisnya membutuhkan APD itu."

"Lima warga binaan ini bekerja dengan target per harinya 20 buah, dan target maksimalnya 200 buah setiap rinciannya (jenis APD)," ujar Farhan.

Menurutnya, kegiatan tersebut memang spontanitas pihak Lapas yang mengalihkan anggaran senilai Rp 40 Juta, dari yang sebelumnya untuk kegiatan pembinaan warga binaan, yang saat ini diperuntukkan membuat APD.

"Kami melihat Dinkes dan Pemkab Kubu Raya sangat membutuhkan APD bagi tenaga medis, sehingga kami berinisiatif mengalihkan anggaran itu untuk membuat APD."

"Karena kami yakin, tenaga medis sebagai garda terakhir yang menangani covid-19 sangat membutuhkannya," katanya.

Farhan tak menampik jika pembuatan APD ini sedikit terkendala, sehingga hanya mampu dikerjakan dengan capaian 20 buah per harinya.

"Kami terkendala bahan yang harus kita beli dari pulau Jawa. Pengiriman membutuhkan waktu lama, sehingga sejumlah warga binaan itu yang sudah dibagi tugasnya yakni memotong bahan, menjahit dan membuat masker atau pelindung wajah (faceshield) hanya mampu mengerjakan 20 pieces per hari," ungkapnya.

Sementara itu, jumlah penghuni Lapas Klas II A Pontianak memang melebihi kapasitas.

Dari jumlah maksimal 400 warga binaan saja, Lapas setempat menampung hingga 986 warga binaan.

Namun hingga saat ini, Farhan bersyukur, belum ada warga binaan yang rapid testnya reaktif.

"Kami memaksimalkan pegawai yang ada. 9 Blok itu per 3 bloknya dijaga 1 orang. Karena setiap regu pengamanan Lapas hanya berjumlah 11 orang saja."

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved