Ramadhan 2020

Inilah Bentuk Keistimewaan Malam Lailatul Qadar

Setiap amalan sunah yang kita kerjakan bernilai seperti salat wajib. Pahalanya berlipat ganda

Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ SEPTI DWISABRINA
Imam masjid sekaligus pengurus Masjid Sirajuddin Pontianak, Ustaz Hendra Supriyadi 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,PONTIANAK- Kini umat muslim telah memasuki hari ke dua puluh satu bulan suci Ramadan 1441 H.

Sejatinya ini adalah adalah waktu paling istimewa, yakni malam Lailatul Qadar.

Malam Lailatul Qadar di bulan ramadan ini, bahkan dianggap sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. Karena penuh dengan keberkahan dari Allah SWT.

Pada malam tersebut pula, siapapun yang memanjatkan doa akan dikabulkan oleh Allah SWT. Tentunya harus berdoa dengan penuh kesungguhan.

Imam Masjid Sirajuddin Pontianak, Ustaz Hendra Supriyadi menuturkan beberapa keistimewaan malam lailatul qadar di sepuluh malam terakhir bulan Ramadan.

HIKMAH RAMADAN - Habib Nizar: Keutamaan Malam Lailatul Qadar dan Cara Mendapatkannya

"Malam lailatul qadar ini sangat luar biasa. Setiap amalan sunah yang kita kerjakan bernilai seperti salat wajib. Pahalanya berlipat ganda," jelasnya, Kamis (14/5/2020).

Bahkan, Ustadz Hendra menerangkan jika amalan sunah yang dilakukan bertepatan dengan malam lailatul qadar akan mendapat ganjaran pahala selama seribu bulan.

Adapun amalan yang dapat dilakukan di malam lailatul qadar, yakni senantiasa istiqomah mendekatkan diri kepada Allah SWT serta amalan-amalan kebaikan lainnya.

"Memperbanyak berdoa dan berdzikir, beristigfar memohon ampunan Allah SWT, salat malam tahajud. Sebelum salat tahajud dianjurkan tidur terlebih dahulu," ungkapnya.

Selain itu, perbanyak membaca al-qur'an serta bershalawat untuk Rasulullah SAW. Kemudian, beriktikaf di masjid, berdiam diri berdiam diri di dalam masjid guna mencari keridhaan Allah SWT dan bermuhasabah atas perbuatan-perbuatannya.

MUI Mengeluarkan Fatwa Panduan Kaifiat Takbir dan Salat Idul Fitri Saat Pandemi Covid-19

Ustadz Hendra pun berpesan kepada umat muslim agar melakukan sedekah bertepatan malam lailatul qadar, yakni pada malam ganjil di bulan ramadan sepuluh hari terakhir Ramadan.

"Ketika kita bersedekah, Insya Allah sedekah kita akan berlipat ganda. Alangkah baiknya, kita dapat bersedekah setiap hari dengan seikhlasnya. Sedekah ini nantinya, akan menjadi tabungan di akhirat nanti," tuturnya.

"Kita tidak pernah tahu kapan akan mendapatkan lailatul qadar, sehingga dianjurkan terus mendekatkan diri kepada Allah SWT di sepuluh hari terakhir ramadan agar memperoleh malam seribu bulan ini," imbuhnya.

Ustadz yang juga Pengurus Masjid Sirajudin Pontianak ini mengajak umat muslim meningkatkan kualitas ibadah kita di bulan penuh ampunan ini. Sehingga harus kita manfaatkan dengan sebaik mungkin.

"Mungkin saja, di sebelas bulan yang lalu kita memiliki kekhilafan serta kesalahan. Di momen inilah, kita lakukan hal-hal kebaikan dan memohon ampunan Allah SWT dengan bertaubat," tuturnya.

Di bulan ramadan ini, ibadah puasa tidak hanya sebatas menahan lapar dan dahaga saja. Namun, sebagai momentum menjalankan kewajiban umat manusia kepada Allah SWT.
Dikarenakan, puasa ini tidak terlihat dan dari manusia untuk Allah SWT.

"Setiap amalan kebaikan yang kita kerjakan akan mendapatkan balasan berlipat ganda sampai 70 kali lipat. Sehingga, janganlah kita lewatkan begitu saja bulan ramadan ini, dan berakhir sia-sia," ucapnya.

Di dalam hadist juga disebutkan, dari Aisyah Radhiyallahu 'anha, ia berkata, 'Rasulullah SAW ketika memasuki 10 Ramadhan terakhir, Beliau bersungguh-sungguh dalam ibadah (dengan meninggalkan istri-istrinya), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah." (HR Bukhari dan Muslim).

Keistimewaan malam Lailatul Qadar pun telah dijelaskan oleh Allah SWT melalui surat Al Qadr ayat 1-5 dijadikan sebagai panduan untuk memahami keistimewaan malam Lailatul Qadr.

Allah SWT berfirman dalam surat tersebut dengan menggambarkan keadaan malam Lailatul Qadr yang sangat mulia karena pada malam itu, malaikat turun ke bumi untuk mendengar doa-doa yang dipanjatkan manusia.

Berikut bunyi Surat Al Qadr ayat 1-5 beserta terjemahannya:

نَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (١) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (٢) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْر (٣) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْر (٤) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ – ٥
Artinya :

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam Qadar. Dan tahukah kamu apa malam Qadar itu? (yaitu) malam Qadar itu lebih baik dari malam seribu bulan.

Pada malam itu, turun para malaikat dan ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Sejahteralah malam itu hingga terbit fajar.

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved