Ramadhan 2020
HIKMAH RAMADAN - Habib Nizar: Keutamaan Malam Lailatul Qadar dan Cara Mendapatkannya
Sebagaimana setiap umat islam yang mendapatkan malam Lailatul Qadar, maka ibadahnya akan selalu meningkat dan berbeda dengan yang lainnya.
Penulis: Faisal Ilham Muzaqi | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Bulan Ramadan memang penuh dengan kemuliaan, salah satu diantara kemuliaan itu adanya malam Lailatul Qadar atau biasa disebut dengan malam seribu bulan.
Sebagaimana setiap umat islam yang mendapatkan malam Lailatul Qadar, maka ibadahnya akan selalu meningkat dan berbeda dengan yang lainnya.
Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Pimpinan Majelis Ahbabul Mustofa Kalimantan Barat sekaligus penasehat GP Ansor Kalimantan Barat, Habib Nizar Bin Qosim Bin Yahya.
• MUTIARA RAMADAN - Rektor IAIN Pontianak Dr H Syarif, M.Ag: Puasa dan Fitrah
"Yang menjadikan bulan Ramadan lebih mulia dan sepuluh malam terakhir Ramadan adalah malam Lailatul Qadar yang keutamaannya lebih baik dari pada 1000 bulan atau kalau dihitung sama halnya 83 tahun," ujarnya, Kamis (14/5/2020).
Dijelaskannya bahwa malam Lailatul Qadar memang telah dijelaskan dalam Alquran surah Al-Qadr (Kemuliaan) ayat 1 sampai 5 yang artinya:
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?. Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar" (QS. Al-Qadr :1:5).
"Dan terjadinya malam lailatul Qadar itu sepanjang malam sampai terbitnya fajar yang mana pada malam itu suasananya hening dan setiap orang yang beriman akan merasakan ketenangan dan kenikmatan dalam beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, serta kecerahan cuaca pada malam itu," terang Habib Nizar.
Dikatakannya, memang waktu terjadinya malam Lailatul Qadar tiada siapa yang tau dan hanya Allah SWT saja yang tau.
Karena malam lailatul Qadar merupakan rahasia Allah yang diturunkan kepada setiap Hambanya.
Kendati demikian, berbagai ulama berusaha untuk menjelaskan terjadinya malam Lailatul Qadar diantaranya seperti Imam Al-Ghazali yang menyebutkan bahwa untuk mengetahui malam Lailatul Qadar bisa dilihat dari hari pertama mulainya puasa Ramadan.
Dalam keterangan Imam Al-Ghazali menyebutkan apabila awal Ramadan jatuh pada hari Ahad (minggu) atau Rabu, maka Lailatul Qadar akan jatuh pada malam ke-29.
Namun apabila awal Ramadan jatuh pada hari Senin, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-21.
Kemudian apabila awal Ramadan jatuh pada hari Selasa atau Jumat, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27.
Tetapi apabila awal Ramadan jatuh pada hari Kamis, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-25.
Selanjutnya, apabila awal Ramadan jatuh pada hari Sabtu, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-23.