KISAH Gadis Pontianak Penuh Derita, Dipaksa Nikahi Pria Asal China, Dibayar Rp 17 Juta & Disiksa

Beberapa kisah tentang wanita yang dikirim ke China untuk dijual sebagai 'pengantin' telah banyak beredar, kisah Monika adalah salah satunya.

Editor: Mirna Tribun
KOLASE TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Ilustrasi - KISAH Gadis Pontianak Penuh Derita, Dipaksa Nikahi Pria Asal China, Dibayar Rp 17 Juta & Disiksa. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID -  Perdagangan manusia, khususnya perdagangan perempuan merupakan hal memprihatinkan yang terus terjadi di berbagai negara.

Seorang wanita Indonesia pernah menjadi korbannya.

Ia diperdagangkan untuk menjadi 'pengantin' bagi pria China.

Beberapa kisah tentang wanita yang dikirim ke China untuk dijual sebagai 'pengantin' telah banyak beredar, kisah Monika adalah salah satunya.

Tahun 2018, Monika (23) diperkenalkan dengan seorang perantara yang menjanjikan hidup bahagia sebagai istri seorang pria China.

Saat itu, perempuan asal Pontianak, Kalimantan Barat tersebut tak menyangka perkenalan itu menjadi awal 10 bulan kehidupan penuh derita.

Kala itu, Monika menerima uang sebesar Rp 17 juta untuk menikahi seorang pria China berusia 28 tahun.

Namun, dia mengklaim pria tersebut selalu menyiksanya saat menolak untuk berhubungan seks.

Sementara sang ibu mertua selalu melecehkannya secara verbal maupun fisik selama dia tinggal di kediaman pria tersebut di privinsi Hebei, 122 kilometer dari Beijing.

Monika yang bertubuh kecil dan berambut lurus ini adalah satu dari 29 perempuan Indonesia yang menjadi korban jaringan perdagangan manusia di China.

HATI-HATI Jangan Sampai Ketipu, Ini Cara Mudah Bedakan Daging Babi dan Sapi

Mereka diiming-imingi hidup nyaman tetapi kemudian dipaksa menikah atau bekerja tanpa bayaran di negeri Tirai Bambu itu.

Monika kini mengenang potongan kehidupan yang sekarang berusaha dia lupakan itu.

Perempuan yang hanya sempat mencicipi pendidikan hingga SMP itu tak bisa berbahasa Inggris atau China.

Satu-satunya bahasa yang dia ketahui hanyalah bahasa Indonesia.

"Si perantara mengatakan saya akan hidup enak di China. Saya bisa mengirim uang untuk orangtua saya dan suami saya akan memberikan pinjaman," kenangnya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved