Virus Corona Masuk Kalbar

Tim Pengkajian Ilmiah Poltekkes Kemenkes Pontianak Prediksi Masa Akhir Wabah Covid-19 Pada September

Meski demikian Dr. Malik menyatakan bahwa penurunan angka pasien positif akan lebih cepat jika pemerintah daerah terus mempertegas upaya pencegahan

Penulis: David Nurfianto | Editor: Zulkifli
TRIBUN PONTIANAK/ MUHAMMAD ROKIB
Ketua Tim Pengkajian ilmiah Poltekkes Kemenkes Pontianak, Dr. Malik Sepudin, SKM, M. Kea saat di wawancara wartawan Tribun di Poltekkes Kemenkes Pontianak, Kalbar, Rabu (15/4/2020). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,PONTIANAK - Ketua tim Pengkajian Ilmiah Poltekkes Kemenkes Pontianak kembali merilis prediksi terkait puncak tertinggi dari wabah Covid-19 yang saat ini masih terus berlanjut di Indonesia khususnya Kalimantan Barat.

Penyusun prediksi berdasarkan pada data-data di wilayah Kalimantan Barat mengikuti trend kajian distribusi waktu, tempat dan orang meski mengalami keterbatasan data sehingga kajian berfokus pada prediksi penyebaran dari waktu ke waktu, masa inkubasi pasien terkonfirmasi positif selama 14 hari kemudian mendapat pola seperti deret hitung tematik.

"Secara umum kami memprediksi bahwa wabah Covid-19 akan berakhir pada kisaran bulan September sampai Desember 2020 mendatang" ungkap Dr.Malik Sepudin Selaku ketua tim Pengkajian Poltekkes Kemenkes Pontianak, Senin (04/05/2020).

Meski demikian Dr. Malik menyatakan bahwa penurunan angka pasien positif akan lebih cepat jika pemerintah daerah terus mempertegas upaya pencegahan covid-19 sesuai protokol kesehatan yang telah dipaparkan oleh pemerintah.

Mahasiswa Asal Jawa Barat Yang Kuliah di Jerman Dinyatakan Hilang, Ini Kronologinya

"Jika pemerintah daerah terus mempertegas upaya pencegahan covid-19, dengan harapan lebih dari 75% masyarakat mau mengikuti aturan terkait meningkatkan pola hidup sehat dan bersih, seperti rajin mencuci tangan, social distancing, memakai masker dan menggunakan hand sanitizer kemungkinan besar wabah ini cepat selesai pada bulan Juni (masa inkubasi ke 10)," jelasnya

Lebih lanjut Dr.Malik mengatakan bahwa ada beberapa hal, yang bila dihitung bisa menjadi acuan pencegahan Covid-19 yaitu penggunaan masker sebesar 20%, mencuci tangan 30%, menjaga jarak 20%, social distancing 30% dengan total keseluruhan 100%.
Sehingga sosialisasi terkait pencegahan dan pemantauan pasien perlu ditingkatkan untuk mendapatkan hasil prediksi yang maksimal.

"Upaya sosialisasi edukasi pencegahan penularan kepada masyarakat serta upaya pemantauan ODP, PDP dan OTG secara ketat dan cepat serta petugas kesehatan harus dimulai dilakukan dengan efektif.

Penerapan PSBB harus dilaksanakan secara efektif, terutama untuk mencegah terjadinya penularan arus mudik dan balik menjelaang labaran.

Sehingga dapat memberikan dampak penurunan terhadap kasus covid-19 di wilayah Kota/kab di Provinsi kalbar,"jelasnya.

PROMO JCO Terbaru Menu J.Clubs dan Donat Hanya Rp 104 Ribu, Buruan hingga 31 Mei 2020

Kerjasama dari masyarakat dalam mengikuti aturan pemerintah terkait pencegahan Covid-19 haruslah dilakukan dengan baik sehingga penyebaran Korona tidak menjalar sampai ke wilayah hulu yang akhirnya membutuhkan biaya yang lebih mahal dan memakan waktu lebih lama karena jarak tempuh setiap wilayah cukup jauh.

"Saya berharap semua pihak melakukan kerjasama, masyarakat juga harus patuh dengan aturan pemerintah.

Jangan memaksakan diri untuk pulang ke daerah masing-masing yang bisa saja menjadi penyebab penularan Covid-19, apalagi wilayah Kalbar ini cukup luas dan setiap satu kabupaten dengan lainnya cukup memakan waktu dan biaya," pungkasnya. (*)

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved