Wabah Virus Corona
PBB Khawatir Dampak Ganda Covid-19 di Afrika, Bisa Tewaskan 300 Ribu Orang dan Kemiskinan Ekstrem
Komisi Ekonomi PBB untuk Afrika (Uneca), pada Jumat (17/04/2020) kemarin, mengkhawatirkan pandemi covid-19 bisa menewaskan setidaknya 300 ribu.
Prancis, sebagai perbandingan, memiliki 5,98 tempat tidur per 1.000 orang.
Demografi muda Afrika - hampir 60% dari populasi di bawah usia 25- harus membantu mencegah penyakit.
Di sisi lain, 56% dari populasi perkotaan terkonsentrasi di daerah kumuh yang penuh sesak dan banyak orang juga rentan karena HIV / AIDS, TBC dan kekurangan gizi.
• Satu Warga Sintang Jadi PDP, Dinkes Lakukan Penelusuran dan Wajibkan Warga Lapor
Masalah tak sampai di situ. Menurut laporan itu, Afrika mengimpor 94% obat-obatannya.
Padahal, setidaknya 71 negara telah melarang atau membatasi ekspor pasokan tertentu yang dianggap penting untuk memerangi penyakit tersebut.
"Dalam skenario kasus terbaik ... US$ 44 miliar akan diperlukan untuk pengujian, peralatan pelindung pribadi, dan untuk mengobati semua yang membutuhkan rawat inap," katanya.
Namun, itu adalah uang yang tidak dimiliki Afrika karena krisis juga dapat mengecilkan ekonomi benua hingga 2,6%.
"Kami memperkirakan bahwa antara 5 juta dan 29 juta orang akan didorong di bawah garis kemiskinan ekstrim dengan pendapatan US$ 1,90 per hari karena dampak Covid-19," kata laporan itu.
• Bhayangkari Kayong Utara Gelar Kegiatan Peduli dan Bersatu Melawan Pandemi Covid-19
Nigeria saja akan kehilangan antara US$ 14 miliar dan US$ 19,2 miliar dalam pendapatan dari ekspor minyak tahun ini.
Dan harga ekspor komoditas Afrika lainnya juga anjlok.
Penguncian di Eropa dan Amerika Serikat juga mengganggu ekspor tekstil dan pakaian jadi senilai US$ 15 miliar di Afrika serta pariwisata, yang menyumbang 8,5% dari produk domestik bruto Afrika. (*)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Ramalan muram PBB: Pandemi Covid-19 akan membunuh 300.000 warga Afrika