Virus Corona Masuk Kalbar

Catering Makanan di Pontianak Sepi dan Tutup, Pengusaha Mengalami Kerugian hingga Puluhan Juta

Hal itu dikatakannya sesuai dengan maklumat Kapolri yang melarang pesta perkawinan untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).

Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ Muhammad Rokib
Direktur Sanur Catering dan Dekorasi, Fuad Alwi Almuthahar. 

Pada konsumen terakhir ini, Nurhadi menyebutkan ada tiga konsumen yang telah membatalkan pesannya akibat covid-19.

Tiga konsumen tersebut, lanjutnya, mayoritas dari perkantoran dan yang terakhir dari disabilitas.

"Karena kegiatan di kantor itu sudah tidak ada kegiatan bersama lagi. Jadi pesanan dalam bentuk nasi kotak itu tidak lagi, terutama pesanan harian," kata Nurhadi.

Ditutupnya catering makanan milik Nurhadi, sejak dua minggu yang lalu dan sejak merebaknya covid-19.

Akibat dari hal tersebut, Nurhadi mengaku mengalami kerugian berkisar hampir puluhan juta rupiah.

"Kerugiannya kita tidak ada pesanan lagi, karyawan kami pun pengen libur, istilahnya orang tuanya minta anaknya pulang kampung, karena bahayanya covid-19 ini,".

"Sampai dengan hari ini kerugian Rp 19 juta," ungkap Nurhadi kepada Wartawan Tribun dengan eksperi sedih, saat ditemui di tempat usahanya, di jalan Kom Yos Sudarso Gg. Kelapa 1 No.23 Pontianak Barat, Kalbat, Senin (30/3/2020).

Kerugian yang dialaminya itu juga melalui barang berupa makanan yang sudah dibeli, namun tidak terpakai sehingga menjadikan makanan itu basi.

"Terakhir dari disabilitas. Sekitar 150 peserta yang datang, tapi karena covid-19 semuanya batal. Bahkan dua hari sebelumnya kita sudah belanja, setelah itu konsumen nelpon minta dicencel," terangnya.

Berbeda dengan sistem yang awal, pada sistem pelayanan dan pambayaran usaha catering milik Nurhadi ini, semua uang milik konsumen dikembalikan kepada konsumen masing-masing.

"Terpaksa uangnya harus kita kembalikan padahal barang sudah dibeli dan 100 persen uang itu kami kembalikan," ujarnya.

"Konsumen pun paham, karena memang peraturan pemerintah," imbuhnya.

Ada lima karyawan pada usaha catering makanan milik Nurhadi.

"Dua diberhentikan dan tiga dirumahkan," terang Nurghadi.

"Karyawan yang pulang dan diberhentikan kita istilahnya kasi uang pesangon atau gaji dia sampai hari itu, hal itu dilakukan karena tidak ada uang masuk," jelas Nurhadi.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved