human interest story
Social Distancing, Momentum Masak Menu Baru untuk Keluarga
Selain terjun di dunia politik , dirinya juga mempunyai peran sebagai ibu dari tiga anak
Penulis: Anggita Putri | Editor: Didit Widodo
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Anggita Putri
TRIBUN PONTIAAK.CO.ID, TRIBUN - Pemerintah secara resmi menyarankan masyarakat untuk melakukan isolasi diri atau 'social distancing' selama 14 hari. Tujuannya supaya virus corona tidak menyebar luas.
Semua sekolah memberlakukan kegiatan belajar di rumah. Demikian juga dengan anggota legeslatif yang mengambil kebijakan bekerja dari rumah dan mengurangi reses turun ke masyarakat.
Meskipun diperbolehkan untuk beraktifitas di rumah, tapi masyarakat tidak diizinkan untuk bepergian ataupun berkumpul dengan banyak orang. Tentu berdiam diri selama berhari-hari di rumah akan terasa membosankan.
Salah satu cara untuk mengusir penat dan rasa bosan adalah memasak. Kegiatan ini bisa jadi hal menyenangkan, apalagi jika dilakukan bersama keluarga tercinta. Saat yang tepat mengajari anak-anak makan dengan tertib dan memasak makanan sendiri.

Hal tersebut dilakukan anggota Dewan DPRD Provinsi Kalbar, Angeline Fremalco. Ia berbagi kisahnya selama beberapa hari terakhir bersama keluarga di rumah.
Selain terjun di dunia politik , dirinya juga mempunyai peran sebagai ibu dari tiga anak yang saat ini dirumahkan karena menghindari virus corona.
“Memang aktivitas saya akhir ini rata-rata lebih kepada kumpul sama anak karena anak-anak juga belajar di rumah dan materi dari sekolah diselesaikan di rumah,” ujarnya, Rabu (25/3/2020).
• Satu ASN Pemkab Kubu Raya Dalam Pengawasan, Bupati Minta Isolasi Diri
• Cegah Covid-19, Dinas Perhubungan Sanggau Data Penumpang di Terminal Bus Hingga Dermaga
Jadi mumpung di rumah dirinya banyak menghabiskan waktu untuk beberes rumah di mana kemarin keadaan rumah sempat berantakan sekarang sudah rapi.
“Jadi mumpung ada kesempatan untuk memperhatikan rumah . Apa lagi sekarang diimbau untuk kita melakukan penyemprotan disinfektan di rumah dan bersih-bersih. Jadi saya manfaatkan momen di rumah untuk bersih- bersih termasuk juga semprot cairan disinfektan di rumah dan sekitarnya,” jelasnya.

Saat seperti ini dirinya juga memahami betul apalagi ibu- ibu dengan situasi seperti ini tentu banyak melakukan panic buying dan itu banyak terjadi.
“Kondisi saat ini membuat ibu-ibu panik melihat barang dirumah banyak yang habis di supermarket dan pasar juga demikian. Namun tidak sepatutnya harus panic buying,” ujarnya
Dirinya mengimbau agar ibu-ibu di rumah agar tidak ‘panic buying’ tetap belanja seperti biasa karena ‘panic buying’ bisa menperparah situasi .
“Saya juga mendorong pihak pemerintah untuk melakukan razia terhadap tokoh kebutuhan pangan jangan sampai ada kelangkaan ,” ujarnya.
Tantangan menjadi seorang ibu di tengah wabah covid-19 seperti ini tentu punya rasa khawatir yang lebih terhadap anak maupun keluarga. Namun sebagai orang tua tentu harus melakukan yang terbaik agar anak di runah juga tidak merasa panik dan bosan.
“Saya punya tiga anak cowok yang sangat aktif dan setengah dari aktivtas mereka biasanya dihabiskan di sekolah otomatis sekarang mereka full dirumah tentu ada kebosanan yang muncul,” ujarnya.
Tak hanya itu dirinya juga merasakan hal yang sama . Bahkan anak-anak lnya juga ada yang merengek untuk minta makan diluar.