Tanggapi Laporan Warga, Dewan Datangi Kawasan Diduga Illegal Logging

Saat ke lokasi diakuinya pula ditemukan sejumlah pekerja yang masih berada di tempat timbunan kayu hasil tebangan.

Penulis: Try Juliansyah | Editor: Zulkifli
TRIBUN PONTIANAK/Try Juliansyah
Wakil Ketua DPRD Mempawah, Sayuti, bersama anggota dewan Dapil Siantan-Segedong, Riduan, memantau lokasi yang diduga ilegal logging di desa Sungai Burung Kecamatan Segedong Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat Senin (16/3/2020). 

MEMPAWAH - Wakil Ketua DPRD Mempawah, Sayuti, bersama anggota dewan Dapil Siantan-Segedong, Riduan, memantau lokasi yang diduga ilegal logging di desa Sungai Burung Kecamatan Segedong Kabupaten Mempawah, Senin (16/3).

Riduan mengatakan kedatangan mereka ini karena adanya laporan masyarakat terkait penebagan kayu api-api di pesisir sungai Peniti.

"Saat kita ke lokasi memang pohon yang ditebang sudah cukup banyak dengan radius yang terbilang luas.

Awalnya memang kita dapat laporan dari warga, dan kita datang untuk memastikannya," ujar Riduan.

Diakui olehnya kedatangan mereka juga didampingi Camat segedong beserta anggota polsek Segedong.

Saat ke lokasi diakuinya pula ditemukan sejumlah pekerja yang masih berada di tempat timbunan kayu hasil tebangan.

"Saat kita sisir lokasi ini kami menemukan ada 4 orang yang mengaku karyawan di tumpukan kayu yang mereka tebang.

Saat kita tanya mereka ini ada bosnya, dan mereka dibayar 150 perharinya, kemudian kayu ini juga masih menurut mereka ada bos yang menampungnya," ungkapnya.

Berantas Illegal Fishing, Menteri Edhy Tambah Waktu Operasi Kapal Pengawas dari 85 Menjadi 150 Hari

Kemudian ia menilai kegiatan penebangan tersebut bisa dikenakan tindak pidana, namun tentunya ia menyerahkan hal tersebut ke pihak yang berwenang.

"Setelah berkomunikasi dengan Kapolsek memang menurutnya ada indikasi tindak pidana.

Karena itu empat orang pekerja yang kami temui itu sudah dibawa ke Mapolsek Segedong untuk dimintai keterangan," katanya.

Ia berharap kegiatan ini tidak lagi terjadi di wilayah pesisir, karena menurutnya sangat merugikan baik itu untuk masyarakat maupun lingkungan.

"Dampaknya sangat tidak baik, pohon ini tumbuh di pesisir dan kita lihat ini sudah ditebang hingga jauh masuk ke darat. Ini bisa berbahaya untuk lingkunga terutama kemungkinan abrasi," tuturnya.

Ia juga berharap kegiatan seperti ini dapat diusut tuntas oleh pihak berwenang agar tidak merugikan masyarakat tentunya.

"Kami harap penebangan ini tidak ada lagi, dan jaga bersama pohon-pohon yang masih ada untuk kelestarian lingkungan," pungkasnya. (*)

Update berita pilihan

tribunpontianak.co.id di WhatsApp

Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved