Kodam XII/TPR Gelar Sosialisasi Program Desa Mandiri Menuju Langit Biru di Bumi Khatulistiwa
Yang awalnya hanya ada satu desa mandiri dari 2031 desa di Kalbar, sekarang sudah menjadi 87 desa mandiri
Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Jamadin
Disinggung terkait kearifan lokal masyarakat, Ia menjelaskan bahwa pola tanam yang dilakukan masyarakat pada prinsipnya harus menerapkan dan mengikuti regulasi yang ditetapkan pemerintah. Untuk pembakaran merupakan bagian dari pada budaya juga. Kita tidak meniadakan kearifan lokal, kita menjaga, kita mengontrol.
"Tetapi jika membakar itu keluar dari pada konteks aturan itu yang perlu kita indahkan. Budaya tradisi lokal tetap kita pelihara, Selama itu sesuai dengan norma-norma budaya. Bahkan bagus yang dikatakan ada Gawai serentak dan lain-lainnya itu,”ujarnya.
Kegiatan dihadiri langsung PA Staf Ahli Kodam Xll/Tanjungpura, Kolonel CZI Yudha Rusniwan, Dandim 1204/Sanggau, Letkol Inf Gede Setiawan, Kapolres Sanggau, AKBP Raymond Marcelino Masengi, Ketua PN Sanggau, Arief Boediono, Kasi Intel Kejari Sanggau,
Rans Fismy, Asisten II Setda Sanggau, H Roni Fauzan, Anggota DPRD Sanggau.
Selain itu hadir juga perwakilan forkopimda Kabupaten Sekadau dan instansi terkait lainya, Danramil, Kapolsek, Manggala Agni, pihak perusahaan, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan undangan lainya.
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut: