Human Interest Story
EKSOTISME Tatung Cap Go Meh Singkawang dan Turis Cantik, Kebal Tanpa Cucuran Darah & Kisah 7 Saudara
Para Tatung menggosokkan parang maupun golok gulai dari kaki, tangan, badan, leher, telinga, wajah hingga lidah yang membuat ngilu.
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Rizky Zulham
RATUSAN Tatung berjalan berarakan dengan hentakkan suara gendang, dan lonceng yang disambut dengan teriakan beberapa Tatung sembari melakukan aksinya.
Beragam jenis Tatung memukau penonton. Ada yang tua, muda, pria dan wanita.
Para Tatung tampak eksotis dengan pakaian kebesarannya masing-masing.
Ada pakaian adat panglima suku Dayak, ada pula pakaian perang dan dewa dewi Tionghoa.
• FAKTA Tatung Amoy Cantik Singkawang, Stres dan Ingin Bunuh Diri hingga Takdir Dua Bersaudara
Bau kemenyan dan dupa menyeruak dari kepulan asap yang dibawa para kru Tatung.
Kru lainnya berjalan mengangkat tandu yang dinaiki Tatung.
Ada pula yang berjaga di sekeliling Tatung yang berjalan.
Sementara yang lain membuang kertas doa ke jalan.
Pertunjukkan itu merupakan bagian dari rangkaian Cap Go Meh 2020 di Kota Singkawang baru saja berlalu.
Tatung dalam bahasa Hakka adalah orang yang dirasuki roh dewa atau leluhur.
Dimana raga atau tubuh orang tersebut dijadikan alat komunikasi atau perantara antara roh leluhur atau dewa tersebut.
Dengan menggunakan Mantra dan Mudra tertentu roh dewa dipanggil ke altar kemudian akan memasuki raga orang tersebut.
Para Dewa atau roh leluhur biasa dipanggil dengan kepentingan tertentu, misalnya untuk melakukan kegiatan pengobatan atau meminta nasihat yang dipandang perlu.
Kebanyakan para roh dewa dipanggil untuk kegiatan yang berhubungan kepercayaan Taoisme, antara lain pengobatan, pengusiran roh jahat, pembuatan Hu dan lain-lain.
Setelah kegiatan yang dilakukan selesai, roh akan meninggalkan tubuh orang tersebut.