KORBAN Tewas Virus Corona Lampaui Kematian Akibat Wabah SARS, 97 Penderita Meninggal Dalam Sehari
Cukup beralasan bila menyebut penyebaran virus Corona yang kini sudah terkonfirmasi di 27 negara ini lebih berbahaya dari SARS.
Adapun berdasarkan data yang dipaparkan Beijing, sebanyak 3.281 pasien dinyatakan sembuh dan diperbolehkan keluar dari rumah sakit.
Otoritas lokal lantas memperketat pencegahan pada Senin (10/02/2020).
Bukannya tanpa alasan.
• Pontianak Kehabisan Stok Masker Akibat Wabah Corona, Masyarakat Panik dan Harga Kian Melambung
Pengetatan langkah preventif ini lantaran Senin (10/02/2020) ini adalah momen orang kembali beraktivitas setelah Libur Tahun Baru Imlek yang diperpanjang menyusul adanya wabah.
Sejumlah langkah pencegahan pun diambil. Seperti dengan selektif membuka kantor atau mempertimbangkan karyawan kerja di rumah.
Peringatan dari Badan Kesehatan Dunia
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menuturkan, angka penularan virus corona dianggap "stabil".
Namun, terlalu dini jika penyebarannya sudah bisa diatasi.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan, dia menyoroti kasus penularan dari orang yang belum pernah ke China.
"Terdapat kekhawatiran mengenai 2019-nCov menular dari orang yang belum pernah bepergian ke China," ujar Tedros di Twitter.
• Profil Huang Xiqiu, Arsitek Kelahiran Indonesia Sukses 8 Hari Bangun Rumah Sakit Corona Wuhan China
Dia menuturkan terdeteksinya sejumlah kasus boleh jadi virus tersebut sudah menyebar di berbagai negara di dunia.
"Singkatnya, yang mungkin kita lihat adalah puncak gunung es," paparnya.
Sudah 27 negara yang melaporkan infeksi virus China tersebut, di mana korban meninggal yang berasal dari luar Negeri "Panda" terjadi di Hong Kong dan Filipina.
Lebih lanjut, sekitar 60 penumpang di kapal pesiar yang tengah bersandar di Jepang positif terkena virus corona, membuat jumlahnya di angka 130.
• ARSITEK RS Khusus Corona China Ternyata Kelahiran Jember, Huang Xiqiu Sekolah di Kota Dipimpin Risma
Kapal pesiar Diamond Princess beserta 3.700 orang di dalamnya berada dalam karantina selama dua pekan setelah setelah satu pasien menunjukkan kasus positif.