Korban Gigitan Ular
Panji Petualang Angkat Suara Tewasnya Pawang Ular di Kalbar Seusai Digigit King Kobra, Sebut 2 Sebab
Panji mengatakan penyebab utamanya adalah terlambatnya penanganan dalam pertolongan pertama pada Norjani setelah digigit ular.
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
Panji Petualang Angkat Suara Tewasnya Pawang Ular di Kalbar Seusai Digigit King Kobra, Sebut 2 Sebab
KING KOBRA MAUT - Panji Petualang angkat suara terkait tewasnya seorang pawang ular bernama Norjani (70) seusai digigit king kobra, di Dusun 1 Pak Utan Rt 002 Rw 001 Desa Pak Utan, Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar).
Sosok Panji Petualang yang dikenal sebagai penakluk reptil berbisa sekaligus konten kreator YouTube Chanel @Panji Petualang ini tak asing dunia hiburan.
Panji sebelumnya terkenal sebagai presenter acara petualangan di salah satu program televisi swasta.
Sejak belasan tahun yang lalu, Panji Petualang berhasil menjadi sorotan publik berkat aksi-aksinya menjinakkan bintang-binatang buas.
• Panji Petualang Bagikan Tips Cara Mengatasi Gigitan Ular Berbisa Termasuk King Cobra
Panji melalui akun instagramnya @panjipetualang_real mengungkapkan duka citanya hingga membahasnya dugaan penyebab pria Pawang Ular bernama Norjani bisa tewas setelah digigit ular 'King Kobra'.
"Jadi di Kalimantan itu ada seorang pawang yang kena gigitan ular king kobra gede, mirip Garaga, digigit ditangan kemudian meninggal,"ujarnya dilansir TribunPontianak.co.id, Selasa (28/1/2020).
Ia menganalisis dan menduga penyebab pawang Ular tersebut bisa meninggal setelah dipatuk ular dalam aksi berbahayanya bermain bersama ular dihadapan warga.
Panji mengatakan penyebab utamanya adalah terlambatnya penanganan dalam pertolongan pertama pada Norjani setelah digigit ular.
Lantaran dari aksinya yang viral di media sosial, Norjani bahkan melanjutkan atraksinya bersama King Kobra meski sudah beberapa digigit.
• King Cobra Vs Pawang Ular di Toho Kalbar! Panji Petualang Ucap Duka Cita dan Beri Peringatan Keras
"Apa penyebab pawang tersebut meninggal karena gigitan king kobra, penyebabnya adalah telatnya penanganan, jadi yang panji lihat di video yang lagi viral tersebut, kalau teman-teman viral banget di instagram, jadi ketika tergigit, orang tersebut bukan langsung sigap melakukan imobilisasi melakukan pertolongan pertama, tapi dia malah masih berkomunikasi dengan rekannya dan masih memegang ular,"ujarnya.
Panji Petualang juga membagikan tips mengatasi gigitan ular pertama kali.
Ia menyarankan bahwa untuk mengatasi gigitan ular pertama kali adalah dengan melakukan imbolisasi.
Immobilisasi adalah suatu keadaan di mana individu mengalami atau berisiko mengalami keterbatasan gerak fisik.
Mobilisasi dan immobilisasi berada pada suatu rentang.
"Jadi ketika kita digigit ular, imobilisasi sudah harus dilakukan karena itu bisa banget menolong kita sehingga ada harapan untuk kita sembuh. Jujur ketika kita terkena gigitan ular pertolongan pertama itu hukum wajib untuk keselamatan kita selain anti bisa,"ujarnya.
Tak hanya imobilisasi, Panji juga menyebut cara kedua dalam menangani gigitan ular adalah anti bisa.
Hanya saja di Indonesia keberadaan anti bisa dikatakannya masih sangat terbatas.
"Kemudian faktor keduanya adalah tidak adanya anti bisa king kobra di rumah sakit disetiap daerah di Indonesia, karena anti bisa kita di Indonesia hanya ada satu anti bisa untuk mengobati 3 gigitan ular yaiu kobra biasa (naja sputatrix) kemudian ular tanah (Calloselasma rhodostoma) dan gigitan Ular Welang (Bungarus fasciatus),"ujarnya.
Tak hanya itu, Panji juga menyoroti sejumlah persoalan serupa lainnya diberbagai daerah lainnya.
"Lalu ada lagi berita lagi anak kecil korban gigitan ular mulai dari Bandung, kemudian di Pontianak juga ada kabarnya, kemudian di Indramayu dan mirisnya menurut beberapa piihak anak yang terkena gigitan ular itu karena meniru panji dan garaga,"ujarnya.
Panji lantas memberikan klarifikasinya bahwa tayangan di chanel youtube miliknya dan televisi bukanlah untuk di tiru.
"Disini Panji ingin memberikan klarifikasi atas masalah ini , pertama konten kreator animal di Indonesia itu banyak sekali yang menangkap King Kobra, mereview King Kobra itu bukan hanya Panji, itu banyak sekali konten kreator sama dengan Panji, namun Alhamdulillah karena chanel saya yang paling banyak subscribenya dijadikan acuan ketika ada masalah seperti ini,"ujarnya.
Ia kemudian menyebut berbahayakan tayangan Panji Petualang untuk anak, jawabannya ketika ada contoh tidak baik tentu anak akan meniru dan itu sifatnya berbahaya apapun itu mau nonton Panji atau hal lain.
"Makanya disini, peran aktif orang tua sangat dibutuhkan, dalam arti orang tua harus selalu membimbing dan mengedukasi anak apa yang mereka lihat itu belum tentu benar, belum tentu baik dan tidak berbahaya untuk mereka tiru,"ujarnya.
Panji kemudian menegaskan tayangan yang ada di youtubenya bukanlah untuk ditonton anak-anak kecil.
Sehingga perlu pengawasan ketat orang tua pada tontonan anak-anak mereka.
"Kemudian saya membuat konten di tv atau di youtube bukanlah untuk anak, melainkan untuk orang dewasa, makanya di pengaturan youtube tahun 2020 saya tegaskan saya bukan untuk anak dan artinya anak kecil berusia dibawah 10 tahun tidak bisa mengakses youtube saya, jadi dimana mereka mengakses konten saya, yakni dari handphone yang memiliki email orang tua dalam arti ketika daftar email dengan umur dituakan, youtube sudah membuat aplikasi youtube kids yang dibuat untuk anak dan anak harus menonton youtube itu karena tayangannya ramah anak,"ujarnya
Sehingga dikatakan Panji tidaklah ada alasan untuk pihak-pihak yang menjadi korban gigitan ular menyalahkan Panji.
"Kalau misal teman-teman menyalahkan Panji gara-gara anak-anak meninggal karena Panji mohon maaf, mulai dari pengaturan youtube, himbauan sampai penonton saya bukan anak tapi orang dewasa, jadi buat teman-teman yang punya anak kecil, adik kecil, silahkan mulai dari saat ini silakan bimbing anak-anaknya untuk tidak melihat hal-hal berbahaya di media baik media sosial maupun media massa baik televisi, radio dan lain-lain.
Karena anak di usia 1-7 tahun, anak tidak diperbolehkan untuk mengakses media. Karena banyak sekali hal-hal negatif yang tidak bisa ditonton anak-anak.
"jadi intinya tidak harus meniru Panji dan Garaga, meniru hal-hal yang saat ini viral di Youtube saat ular dan manusia saat ini banyak itupun jadi potensi, walaupun saya tutup chanel, ketika konten kreator lain masih ada di youtube tetap menjadi sumber referensi dan obsesi untuk anak kita,"ujarnya.
Panji juga mengatakanb punya anak-anak yang masih kecil. Sehingga ia sangat melarang dan membimbing mereka untuk menangkap ular di alam langsung
"Jadi saya awasi, jadi kalau saya bisa, kenapa teman-teman gak bisa, dan jika masih ada celaka karena dengan sengaja meniru, mengambil dan menangkap ular dari alam dan menyepelekan imbauan yang kami berikan, jujur mohon maaf itu rasa kembali lagi ke orangtuanya,"ujarnya.
Berikut Imbauan Panji Selengkapnya!
Panji melalui akun instagramnya @panjipetualang_real mengungkapkan duka citanya hingga membahasnya.
• Panji Petualang Ungkap Duka Cita Tewasnya Pria di Toho Seusai Dipatuk King Kobra, Beri Pesan Menohok
Namun ia juga menyematkan pesan hingga peringatan keras agar hal serupa ini tidak terjadi lagi.
Ia mengatakan meskipun korban gigitan ular di Toho kalbar ini merupakan seorang pawang namun tak menjamin selamat dari celaka.
Terlebih yang dilakukan Norjani dengan tangan kosong.
Ia lantas mengingatkan atraksi ini sepatutnya tak ditiru lantaran nyawa taruhannya.
Panji memberikan imbauannya agar masyarakat tidak melakukan aksi serupa ini.
• Detik-detik Pawang Ular di Mempawah Meninggal Dunia Setelah Berkali-kali Dipatuk King Kobra

"Turut berduka cita
Pawang LOH Tapi saat apes datang celaka gak ada yang tau.
Atraksi,interaksi,menangkap ular dengan tangan kosong jelas ya bukan main main.. nyawa loh taruhannya, Bantu himbau temen,saudara,keluarga kalian yang mulai suka pegang2 ular pake tangan Inget... 1x gigitan bakal bikin nyawamu terbang ke angkasa jadi tolong jangan BODOH..,"tulisnya, Senin (27/1/2020).
• Pria di Toho Tewas Dipatok Ular saat Atraksi, Panji Petualang Bagikan Tips Pertolongan Pertamanya
Diberitakan sebelumnya, Norjani (70), seorang pawang ular tewas akibat dipatuk king kobra.
Kejadian ini direkam dan videonya viral di media sosial (medsos).
Disebutkan peristiwa ini terjadi di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar).
Dalam video tampak Norjani memegang ular king kobra yang panjangnya hampir 5 meter.
• Sintang Waspadai Virus Corona, Monitoring Pekerja Asing di Perkebunan Sawit Diperketat

King kobra tersebut dikalungkan Norjani dengan bagian kepala ular ada di sebelah kanannya.
Awalnya kepala king kobra itu terkulai ke bawah.
Kemudian, ular tersebut menegakkan kepalanya.
Tak lama kemudian kepala ular bergerak hendak mematuk ke arah muka Norjani.
Tapi Norjani memundurkan kepala sembari tangan kirinya menangkap badan ular untuk menahan serangan.
Ular berhasil dipegangnya dengan tangan kanan.

Tapi ular tersebut lalu meliukkan leher sehingga mematuk pergelangan tangan kanan Norjani.
Norjani sempat berteriak dan tertawa akibat dipatuk ular yang bisanya jadi satu di antara paling mematikan di dunia.
Setelah berhasil melepas gigitan, ular tersebut kembali berontak.
Tangan kiri Norjani pun kembali dipatuk.
Dalam video terdengar suara anak dan ibu-ibu.
Mereka juga bersorai saat ular tersebut berhasil dicegah menyerang.
Berikut Videonya:
Sempat Dilarikan ke Klinik
Kapolsek Toho, Iptu Dede Hasanudin mengungkapkan fakta baru kejadian gigitan ular kobra yang beredar dan viral di sosial media.
Kapolsek mengatakan kejadian terjadi di Dusun 1 Pak Utan Rt 002 Rw 001 Desa Pak Utan Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah, Sabtu (25/1/2020).
"Kejadiannya erjadi pada Sabtu sekitar pukul 16.00 WIB di sekitaran rumah korban Norjani," kata Kapolsek, Senin (27/1/2020)
Ia mengatakan kejadian terjadi saat kroban melalukan atraksi bersama king kobra dengan panjang sekitar lima meter.

"Korban melakukan atraksi bersama king kobra. Pada saat melakukan atraksi king kobra menggigit di bagian tangan sebelah kanan dan bagian kening," katanya.
Setelah gigitan tersebut, kata Kapolsek atraksi dihentikan dan sempat dilarikan ke klinik terdekat.
Sayang, usaha tersebut gagal hingga korban tidak dapat diselamatkan dan meninggal dunia.
"Sekitar pukul 18.30 WIB korban dibawa ke klinik susteran di Kecamatan Menjalin, Kabupaten Landak dan sempat ditangani. Tetapi nyawa korban tidak tertolong dan meninggal dunia," pungkasnya. (*)