Masyarakat Bantu Perbaiki Rumah Nenek Hanifah Yang Tidak Layak Huni

Bahkan ijazah Ari sapaan akrabnya di tahan pihak sekolah lantaran ada tunggakan Rp400 ribu pada sekolah.

Penulis: Syahroni | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ SYAHRONI
Tokoh masyarakat, Widodo dan beberapa masyarakat sekitar membetulkan rumah Nenek Halifah, Sabtu (11/1/2019). 

PONTIANAK - Kondisi rumah, Nenek Hanifah sempat viral, karena tidak layak  huni di Jalan Padat Karya, Kelurahan Sungai Beliung, Pontianak Barat, kini sudah ditangani oleh masyarakat sekitar.

Nenek Halifah, kondisinya sakit dan tidak bisa beraktifitas lagi. Ia tinggal bersama seorang cucunya, Andika Pratama (17) yang kondisinya juga putus sekolah lantaran tidak ada biaya untuk melanjutkan kejenjang SMA.

Bahkan ijazah Ari sapaan akrabnya di tahan pihak sekolah lantaran ada tunggakan Rp400 ribu pada sekolah.

Perlu diletahui, Ari lulus SMP pada tahun 2017 lalu dan pada satu diantara sekolah swasta di Jalan Tebu, Pontianak Barat.

Terkait Nenek Halifah dan Andika Pratama, Berikut Upaya Dinas Sosial Pontianak

Tokoh masyarakat, Widodo yang membantu memberikan material bangunan bersyukur adanya media yang mengangkat pemberitaan mengenai kondisi rumah Nenek Halifah.

"Kita terima kasih pada media yang telah mengangkat pemberitaannya, dengan itu kita semua tahu kondisi yang ada," ucap Widodo saat diwawancarai, Sabtu (11/1/2019).

Lanjut disampaikannya, kondisi rumah Nenek Halifah khusus dapurnya saat  sudah mencapai 50 persen, tahap pembangunannya.

Minggu depan diperkirakannya sudah rampung dan yang bersangkutan bisa menempati rumahnya dengan nyaman.

Widodo, yang merupakan Anggota DPRD Kota Pontianak menegaskan pengerjaan rumah Nenek Halifah dilakukan oleh masyarakat sekitar secara gotong royong.

"Kita bersama-sama masyarakat melakukan gotong royong, menyelesaikan rumahnya," jelasnya

Rumah utama, dijelaskannya memang masih layak, hanya aja lantainya yang rusak. Sedangkan dapurnya sangat tidak layak.

"Iya, material dari saya dan pengerjaan bersama-sama masyarakat sekitar. Kesepakan warga membantu dan bergotong royong," ucap Widodo.

Dapur yang dibangun berukuran 4x4, Widodo menegaskan dapur memang belum disentuh bantuan dari pemerintah, makanya ia berinisiatif membantu.

"Dari RT dan RW j sebetulnya telah mengajukan bantuan pada pemerintah. Namun didalam pemerintah itu ada birokrasi. Saya mebgambil inisiatif bersama masyarakat sekitar, kita membangunnya," ucapnya.

Ia berharap hal kecil ini bisa memberikan contoh yang baik, untuk lingkungan  kedepannya. 

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak
 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved