Tanah Longsor Entikong
Dua Rumah Warga Entikong Terkena Longsor, FKH Imbau Warga Tetap Waspada
Jangan sampai ada drainase yang tersumbat, karena bisa mengakibatkan genangan air dan menimbulkan banjir.
Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Maudy Asri Gita Utami
SANGGAU - Ketua Forum Komunitas Hijau (FKH) Kabupaten Sanggau, Abang Indra mengimbau kepada warga untuk selalu waspada mengingat saat ini curah hujan masih cukup tinggi.
"Terutama yang bermukim dibantaran sungai dan yang di kawasan berbukit."
"Tetap selalu waspada, dan jika ada tanda-tanda banjir atau longsor sebaiknya mengungsi terlebih dahulu, "katanya, Jumat (3/1/2020).
Selain itu, tetap jaga kebersihan lingkungan.
• BREAKING NEWS - Tanah Longsor Timbun Dua Rumah Warga Entikong, Polisi Ungkap Kronologi dan Penyebab
Jangan sampai ada drainase yang tersumbat, karena bisa mengakibatkan genangan air dan menimbulkan banjir.
Terkait dengan dua rumah warga yang terkena longsor di Kecamatan Entikong, diharapkan agar instansi terkait memberikan bantuan kepada korban longsor tersebut.
Kronologi dan Penyebab
Kapolsek Entikong, AKP Novrial Alberti Kombo bersama anggota Siaga Banjir, Puting Beliung dan Longsor (Batingsor) melaksanakan pengecekan rumah warga yang terkena dampak bencana longsor.
Rumah tersebut berada di Jalan Paktangkir Dusun Entikong Benuan, Desa Entikong, Kecamatan Entikong.
Kapolsek menjelaskan kronologi kejadian, pada 2 Januari sekira pukul 09.00 WIB terjadi hujan deras dan saat itu lampu padam pada pukul 23.00.
"Tiba-tiba tanah di belakang rumah Reno terdengar suara pecahan material rumah dan dilakukan pengecekan."
"Reno pun melihat dapur rumahnya yang sudah hancur dan tanah menutupi dapur rumah Reno," katanya, Jumat (3/1/2020).
Kemudian Pada pukul 05.00 Reno melporkan kejadian tersebut ke Bhabinkamtibmas Entikong Bripka Moh Tolkah dan dilaporkan kepada pimpinan.
Pada pukul 08.00 Kapolsek Entikong AKP Novrial Alberti Kombo bersama anggota Siaga Batingsor melaksanakan pengecekan bersama anggota Koramil Entikong.
Kemudian dilaksanakan kurve membersihkan rumah yang terkena bencana longsor.
"Sebab terjadinya longsor karena tingkat curah hujan yang tinggi dan TKP yang berada di bawah tebing yang tidak memiliki terasering."
"Kemudian posisi rumah di dekat tebing yang diperkirakan tinggi tebing kurang lebih 15 meter," kata Kapolsek. (*)
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak