Keprihatinan Terhadap Stigma ODHA di Masyarakat Sintang yang Masih Sangat Melekat 

Respon pengguna jalan tak terduga, rupanya ada yang menolak disematkan pita merah sebagai simbol tanda peduli terhadap ODHA.

TRIBUNPONTIANAK/Agus Pujianto
Lisa Apriyanti, Tenaga Administrasi Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Sintang. 

Perilaku LSL Dominasi

Trend penderita HIV/AIDS di Kabupaten Sintang dalam tiga tahun terakhir meningkat.

Berdasarkan data dari Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Sintang menunjukan, 287 orang terinveksi virus HIV/AIDS dari tahun 2017—November 2019.

Menurut Tenaga Administrasi Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Sintang, Lisa Apriyanti trend lelaki seks lelaki (LSL) mendominasi jumlah penderita HIV/AIDS lebih besar daripada Ibu Rumah Tangga (IRT).

“Dari sisi penularan, tahun ini paling banyak LSL, atau gay,” ungkapnya.

Meski belum ada jelas mengenai trend Gay mendominasi penularan HIV/AIDS, Lisa menilai penularan virus tersebut didominasi Gay.

Sebab, penularannya lebih cepat 45 persen.

“Sisanya ibu rumah tangga. Nomor 3 PSK,” ujarnya.

Data ODHA berdasarkan jenis kelamin, lelaki paling mendominasi sepanjang tahun 2006—November 2019.

Jumlahnya mencapai 387 orang.

Sementara perempuan sebanyak 317 penderita.

Dari segi umur, usia 25-49 tahun paling mendominasi.

Dari segi pekerjaan, Swasta juga paling dominan.

Jumlahnya mencapai 358.

Sementara Pekerja Seks Komersial 92 dan Ibu Rumah Tangga (IRT) 163.

“Anak ada juga, karena biasanya dari IRT karena belum tahu, kemudian menyusui, tanpa sengaja tidak tahu statusnya, tanpa sengaja menyusui anaknya, kondisi anaknya drop baru diperiksa (baru ketahuian HIV),” kata Lisa. (*)

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

 
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved