Pontianak Timur Heboh
Balita Tewas Tenggelam di Pontianak Timur, Kapolsek Beberkan Hal Ini
Korban dinyatakan meninggal dunia sekitar 20 menit setelah dilakukan tindakan medis di RS Yarsi
Penulis: Rivaldi Ade Musliadi | Editor: Jamadin
PONTIANAK - Kapolsek Pontianak Timur Kompol Sunaryo mengungkapkan indentitas balita yang tenggelam di parit di sekitar rumahnya bernama Fahiza Rusyda Andien berusia 1 tahun 2 bulan, merupakan anak bungsu dari pasangan Tommi dan Sri Wahyuni.
Sunaryo mengatakan, saat ditemukan warga, korban sempat diberikan pertolongan pertama sebelum dilarikan ke RS Yarsi untuk mendapatkan penanganan medis.
"Korban dinyatakan meninggal dunia sekitar 20 menit setelah dilakukan tindakan medis di RS Yarsi," ujar Sunaryo, Senin (2/12).
Ia mengatakan, lokasi kejadian berada Jl.Ya'm Sabaran Gg Bhakti 1 No.19 Rt.04 Rw.15 Kelurahan Tanjung Hulu Kecamatan Pontianak Timur.
Peristiwa tersebut diperkirakan terjadi pada pukul 09:15 WIB.
Kapolsek juga menuturkan kronologi yang peristiwa yang merenggut balita tiga bersaudara tersebut. Sekitar pukul 08:00 WIB.
Kedua orang tua korban berangkat kerja, sang ayah bekerja sebagai tukang, dan sang ibu berprofesi sebagai seorang ASN.
Seperti biasanya, korban diasuh oleh sang nenek bernama Farida (61) karena kedua orang tua korban bekerja.
Saat itu, korban tinggal dirumah tersebut bersama sang nenek dan juga pamannya.
Sekitar pukul 09:15 WIB, sang nenek menyadari korban tidak ada dirumah. Dan langsung menghubungi Ibu Kandungnya dan yang bersangkutan pulang dan langsung memberitahukan prihal kehilangan anaknya kepada warga.
• Kapolres Landak Pimpin Sosialisasi Penggunaaan Anggaran DIPA RKA-KL dan Penyerahan Dipa TA 2020
"Warga kemudian memberitahukan kepada Polsek, dan saya bersama anggota langsung menuju ke lokasi," jelasnya.
Korban baru di temukan pukul 13.00 WIB di bawah jembatan permanen rumah tetangga korban, yang berjarak sekitar 50 meter.
"Setelah ditemukan langsung dilarikan ke RS Yarsi untuk mendapatkan penanganan medis, namun sayang nyawanya tidak dapat ditolong. Jenazah kemudian diserahkan ke keluarga, dan keluarga korban juga menolak untuk dilakukan visum," pungkasnya.
Tangisan Ibu Tak Terbendung
Tangisan sang ibu tak terbendung melihat kondisi putrinya sudah dalam keadaan tak bernyawa.