Bank Indonesia Bantu Penangkaran Benih Padi Unggul di Tayan Hilir
Menurutnya selama ini produksi yang dihasilkan hanya 1,7 ton per Ha, terbilang masih sangat kecil. Untuk masalah pada padi sawah adalah penyakit blast
SANGGAU - Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat menyerahkan bantuan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) kepada empat Gapoktan di Sanggau. Penyerahan ini diserahkan langsung oleh BI bersama Bupati Sanggau Paolus Hadi di Danau Senyabang Desa Senyabang Kecamatan Balai Kabupaten Sanggau, Jumat (29/11/2019).
Penerimanya adalah Poktan Tunas Harapan di Desa Senyabang yang mendapatkan bantuan benih 20 ribu ikan nila yang akan dibudidayakan di Keramba di Danau Senyabang.
• SOSOK di Balik Perolehan Medali Emas Sea Games Pertama Indonesia yang Patahkan Dominasi Singapura
• Lirik Potensi Danau Senyabang, BI Inisiasi Jadi Objek Wisata hingga Budidaya Nila
Selain Poktan Tunas Harapan, Bank Indonesia Kalimantan Barat juga menyerahkan bantuan PSBI ke beberapa Gapoktan lainnya. Yakni Gapoktan Babai Cingak di Desa Bungkang Kecamatan Sekayam yang mendapatkan bantuan lantai jemur padi.
Lalu Gapoktan Bhakti Bersama di Desa Tunggal Bakti Kecamatan Kembayan yang mendapatkan bantuan mesin penggilingan padi atau RMU. Selanjutnya Gapoktan Benua Raya di Desa Tebang Benua di Kecamatan Tayan Hilir yang mendapatkan bantuan demplot penangkaran benih padi unggul Tropiko.
Satu di antara penerima PSBI dari Gapoktan Benua Raya Desa Tebang Benua Kecamatan Tayan Hilir Sanggau. Kelompok tersebut mendapatkan bantuan demplot penangkaran benih padi unggul.
“Rabu depan kami akan mulai tanam. Luasan sekitar satu hektare dengan benih Tropiko. Sebelumnya kami hanya tanam padi local,” ucap Ketua Gapoktan Benua Raya, Herlambang.
Menurutnya selama ini produksi yang dihasilkan hanya 1,7 ton per Ha, terbilang masih sangat kecil. Untuk masalah pada padi sawah adalah penyakit blast. Apalagi di sana hampir tidak ada variates padi unggul yang tahan terhadap penyakit.
“Harapannya kita bisa produksi hingga dua kali lipat atau sekitar 4 ton per hektare,” ujar Herlambang.
Manager Komunikasi dan Koordinasi Kebijakan Bank Indonesia Kalbar Djoko Juniwarto menjelaskan bantuan tersebut diberikan Bank Indonesia dalam rangka peningkatan kapasitas ekonomi.
Untuk penangkaran benih padi unggul yang diberikan pada Gapoktan Benua Raya adalah varietas unggul BATAN Tropiko yang terbukti tahan terhadap serangan dan kekeringan.
“Kami sudah ujicobakan di Pesaguan Kiri Ketapang. Padi berhasil panen dengan produksinya mencapai 6,7 ton per hectare. Yang luar biasa, karena saat itu di Ketapang dan Kalbar mengalami musim kemarau panjang. Di sana tiga bulan tidak turun hujan. Poktan lainnya menolak menanam karena pasti gagal. Jadi hanya satu gapoktan yang tetap menanam dengan varietas Tropiko dan berhasil,” papar Djoko.
Dia menjelaskan tahun 2019 ini, Bank Indonesia Kalbar bersama Dinas Pangan, Peternakan dan Kesehatah Hewan Provinsi Kalbar, serta menggandeng BPTP Provinsi Kalbar kembali melakukan penguatan terhadap Gapoktan PUPM dengan membuat Demplot penangkaran benih yang melibatkan Sembilan Gapoktan di enam kabupaten.
Kegiatan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM), lanjut Djoko, merupakan satu di antara upaya Pemerintah untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan strategis. Oleh sebab itu BI yang tugas utamanya menjaga inflasi merasa perlu untuk ikut mendukung upaya tersebut sesuai dengan Tupoksi yang ada.
Penerima PSBI yang juga di Sanggau adalah Gapoktan Babai Cingak. Ketua Gapoktan Babai Cingak, H Usman, menuturkan bantuan dari Bank Indonesia berupa lantai jemur padi sangat dirasakan manfaatnya oleh Gapoktan tersebut.
Pasalnya penggunaan mesin perontok padi menuntut ketersedian sarana pasca panen seperti lantai jemur padi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/psbi-gapoktan-sanggau-kalbar.jpg)