Kepala Sekolah Ditusuk

BREAKING NEWS - Detik-detik Kasek SD di Sintang Dihabisi, Tersangka Mengintai Sejak Pagi

Ada 11 adegan rekonstruksi yang diperagakan tersangka di depan penyidik Polres Sintang dan jaksa dari Kejaksaan Negeri Sintang.

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/AGUS PUJIANTO
Tersangka Fajar Sodiq, menjalani rekonstruksi di Halaman Mapolres Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar), Selasa (26/11/2019) pagi WIB. Fajar Sodiq adalah tersangka penusuk Sugimin Kepala Sekolah (Kasek) SDN 24 Mensiap Baru, Kecamatan Tempunak, Kabupaten Sintang, Kalbar. 

"Sudah di Polres. Sedang diperiksa," jelas Kapolres.

Kasat Reskrim Polres Sintang AKP Indra Asriyanto menjelaskan, dari pemeriksaan awal diketahui dugaan sementara kejadian ini berawal dari sakit hati pelaku terhadap korban yang mencampuri urusan rumah tangganya.

“Terduga pelaku merasa sakit hati. Pelaku merasa tidak senang karena korban mencampuri urusan rumah tangganya,” kata Kasat Reskrim Polres Sintang, AKP Indra Asriyanto ditemui di ruang kerjanya.

Terduga pelaku berinisial FS merupakan warga Desa Mensiap Baru, Kecamatan Tempunak, Kabupaten Sintang.

FS menikah siri dengan keponakan korban. Lambat laun, rumah tangga mereka bubar lantaran FS masih memiliki anak dan istri sah di Jawa.

“Setahun menikah, tahun 2018 terjadi selisih paham, cekcok rumah tangga, dalam proses perselisihan korban ikut campur. Korban merupakan paman istri tersangka. Pelaku merasa tidak senang, sakit hati karena pamannya ikut campur. Intinya masalah rumah tangga ini. Pelaku mempunyai istri sah dan anak di Jawa. Setelah ketahuan keluarga di Sintang, terjadi percekcokan,” beber Indra.

Setahun menjalani rumah tangga bersama istri sirinya, FS pisah.

Pihak keluarga istri siri menuntut agar FS menceraikan istri sahnya yang berada di Jawa dan diminta fokus menghidupi istri sirinya.

“Pelaku didesak agar segera menceraikan bahkan dengan dipaksa untuk membuat surat pernyataan sebagai jaminan bahwasanya dia memang mau menceraikan, dan memperhatikan keluarga di sini (Sintang),” ungkap Indra.

Sakit hati FS terhadap korban sejak setahun terakhir dipendam lantaran dianggap sering ikut campur urusan urusan keponakannya.

“Pelaku menyimpan dendam setahun terakhir. Korban selalu ikut campur. Setelah cekcok, pelaku tinggal di tempat lain (pisah dengan istri siri),” kata Indra.

Pada Kamis pagi, terduga pelaku sekitar pukul 06.30 lantas mencegat korban saat hendak pergi ke sekolah menggunakan sepeda motor.

Tepat di depan gereja, terjadi adu mulut antar keduanya.

“Pada saat itu korban lewat dengan sepeda motor, dicegat kemudian berbincang. Rupanya terjadi cekcok mulut, kemdian pelaku secara spontan mencabut pisau dari pinggang yang memang sudah disiapkan sebelumnya, kemudian langsung menusuk sebanyak dua kali, di depan dan samping,” ujar Indra. (*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved