Kasus Campak di Mempawah Meningkat, Diskes PPKB Minta Puskesmas Tingkatkan Kewaspadaan
Kondisi ini berpotensi menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) bila tidak segera diantisipasi, terutama di daerah dengan cakupan imunisasi MR yang rendah.
Penulis: Ramadhan | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Diskes PPKB) Kabupaten Mempawah mencatat sebanyak 40 warga terdata terpapar campak sepanjang bulan Agustus 2025.
Angka ini meningkat dibandingkan dua bulan sebelumnya.
“Pada Juni tercatat 4 suspek dengan 3 kasus positif. Kemudian pada Juli meningkat menjadi 29 suspek dan 19 positif. Sementara Agustus kembali naik menjadi 40 suspek yang sudah masuk,” ungkap Plt Kepala Dinkes PPKB Mempawah, dr David Sianipar, Senin 1 September 2025.
Meski terjadi lonjakan, David memastikan hingga saat ini belum ada laporan pasien campak yang meninggal dunia.
"Walaupun kasus meningkat, tidak ada pasien campak di Mempawah yang dilaporkan meninggal. Namun kewaspadaan harus terus ditingkatkan, terutama bagi anak-anak di bawah lima tahun, ibu hamil, dan masyarakat yang belum pernah divaksin campak," jelasnya.
Menurut David, hasil pemantauan Surveilans Epidemiologi menunjukkan dalam tiga minggu terakhir terjadi peningkatan jumlah kasus campak di beberapa wilayah Kalimantan Barat, termasuk Mempawah.
Kondisi ini berpotensi menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) bila tidak segera diantisipasi, terutama di daerah dengan cakupan imunisasi MR yang rendah.
“Kami mengimbau seluruh Kepala Puskesmas di Kabupaten Mempawah agar meningkatkan kewaspadaan surveilans, mempercepat pelaporan kasus, serta segera mengirimkan spesimen pasien suspek ke laboratorium rujukan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Diskes PPKB Mempawah juga menginstruksikan langkah cepat, mulai dari pemantauan data penyakit melalui Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR), penyelidikan epidemiologi pada kasus positif, hingga isolasi pasien campak yang mengalami komplikasi di ruang khusus rumah sakit.
Baca juga: Campak Meledak di Mempawah! 40 Warga Terpapar dalam Sebulan, Anak Balita Paling Rentan
“Kami juga menekankan pentingnya sweeping imunisasi di daerah dengan kasus positif tinggi, serta edukasi masyarakat terkait gejala campak, pentingnya imunisasi lengkap, dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS),” tambah David.
Ia berharap seluruh masyarakat berperan aktif dalam mencegah penyebaran campak dengan memastikan anak-anak mendapatkan imunisasi sesuai jadwal, serta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan bila muncul gejala seperti demam, ruam merah, batuk, pilek, dan mata merah.
“Pencegahan terbaik adalah imunisasi lengkap. Kami harap masyarakat tidak menunda lagi, karena campak bisa berbahaya dan menular dengan cepat,” tutup David. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
Campak Meledak di Mempawah! 40 Warga Terpapar dalam Sebulan, Anak Balita Paling Rentan |
![]() |
---|
Erlina Dorong Kolaborasi Pemerintah dan Penyedia Jasa Lewat Workshop Procurement Apkasi Expo 2025 |
![]() |
---|
Prestasi Nasional, Penyuluh Agama Islam Mempawah Juara Penais Award 2025 |
![]() |
---|
Polsek Sungai Pinyuh Gelar Gerakan Pangan Murah, Beras dan Minyak Goreng Ludes Terjual |
![]() |
---|
Bupati Erlina Bawa Potensi Mempawah ke Apkasi Otonomi Expo 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.