Kepala Sekolah Ditusuk
BREAKING NEWS - Detik-detik Kasek SD di Sintang Dihabisi, Tersangka Mengintai Sejak Pagi
Ada 11 adegan rekonstruksi yang diperagakan tersangka di depan penyidik Polres Sintang dan jaksa dari Kejaksaan Negeri Sintang.
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Madrosid
Agung mengungkapkan, jauh sebelum peristiwa penusukan terjadi, antara keluarga dan pelaku memang berkonflik.
Hanya saja, kata Agung, sang ayah tak ada sangkut pautnya.
“Memang ada konflik keluarga, tapi bukan bapak yang punya masalah sebenarnya,” ungkapnya.
Agung sama sekali tak menduga, konflik keluarga yang seharusnya bisa diselesaikan secara kekeluargaan itu justru merenggut nyawa ayahnya.
“Coba kalau memang tidak suka sama bapak, kita bisa rembukan. Kenapa harus seperti ini,” sesalnya.
Rasa kesal dan kehilangan tak bisa ditutupi Agung.
Anak pertama dari tiga saudara ini berusaha tegar menghadapi musibah yang menimpa ayahnya tersebut.
Matanya memerah menahan air mata kehilangan sosok ayah yang tewas dengan cara dibunuh.
Cukup lama Agung melihat lekat-lekat sosok ayahnya yang terbaring kaku di ruang pemulasaran jenazah yang ditutup sehelai jarik.
Sesekali, ia menghindar dari kerumunan warga dan menyandar di dinding untuk menenangkan diri.
“Saya minta pokoknya (pelaku-Red) dihukum seberat-beratnya,” kata Agung.
Kapolsek Tempunak Iptu Mulyo Wibowo menjelaskan, Sukimin tewas ditusuk oleh saudaranya saat akan berangkat mengajar ke sekolah.
"Pelaku masih ada hubungan keluarga dengan korban," kata Iptu Mulyo.
Penusukan terjadi di Desa Mensiap Baru sekitar pukul 07.00 WIB.
Pagi itu, korban hendak berangkat ke sekolah. Tiba-tiba dihentikan pelaku dan terjadi cekcok.