Dinas Kesehatan Sekadau Antisipasi Melonjaknya Kasus DBD dengan Berbagai Inovasi
Jumlah penderita DBD di Kabupaten Sekadau saat ini mencapai angka 141 orang dan yang terbanyak di wilayah Desa Mungguk dan Sungai Ringin.
Penulis: Marpina Sindika Wulandari | Editor: Jamadin
SEKADAU- Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Sekadau Martinus Ridi hadir langsung sebagai pembicara dalam Lokakarya Mini Lintas Sektoral Puskesmas Sekadau Tahun 2019, di Mess Pemda Sekadau, Selasa (26/11/2019)
Dalam lokmin tersebut Martinus Ridi menjelaskan tahapan-tahapan dalam memberantas nyamuk Aedes aegypti yang mengakibatkan maraknya kasus DBD di kabupaten Sekadau saat ini.
Penyakit ini juga sangat rawan menyerang anak-anak hingga dewasa.
• Event Menyambut Fenomena Gerhana Matahari Cincin di Singkawang akan Masuk MURI
Berdasarkan data untuk saat ini sudah ada 1 korban DBD yang meninggal dunia di Kabupaten Sekadau tepatnya pada bulan Maret 2019 dan merupakan warga Kecamatan Sekadau Hilir.
Jumlah penderita DBD di Kabupaten Sekadau saat ini mencapai angka 141 orang dan yang terbanyak di wilayah Desa Mungguk dan Sungai Ringin.
Yang artinya Puskesmas kabupaten Sekadau menjadi penyumbang terbanyak dalam kasus ini, yakni 89 kasus.
Di beberapa sekolah pun sudah ada peserta didik yang terinfeksi DBD. Sehingga Dinas Kesehatan Kabupaten Sekadau, mengambil tindakan penyelidikan dan foging di beberapa sekolah.
"Terkait hal itu kita lakukan penyidikan dulu apakah anak ini mendapatnya di sekolah atau di rumah. Terhadap sekolah yang ada kasus DBD kita lakukan foging. Kita juga minta sekolah-sekolah ini membersihkan bersama-sama lingkungan sekolahnya," jelasnya.
Sedangkan dalam upaya pemberantasan nyamuk Aedes aegypti Martinus menyebut ada beberapa program yang telah dilaksanakan seperti melibatkan peran serta masyarakat dengan membersihkan lingkungan.
melakukan pengawasan jentik berkala (PJB) melalui puskesmas ke lingkungan masyarakat.
Melakukan abatisasi, penyuluhan ke sekolah atau ke tempat endemis, dan yang terakhir melakukan foging.
• Yudi: Dinas Kesehatan, Dinsospmd Turun dan Pantau Serta Beri Pelayanan di Lokasi Banjir
Terkait foging, Martinus menjelaskan foging bukanlah satu-satunya cara untuk memberantas nyamuk itu sendiri. Yang paling penting adalah gerakan PSN dengan gerakan 3M.
PSN atau pemberantasan sarang nyamuk dengan gerakan 3M yaitu Menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampunga air, mengubur atau medaur atau memusnahkan barang bekas.
"Karena kita tau masa hidup nyamuk itu tidak lama. Dia dari 2 Minggu hingga satu bulan. Hanya saja nyamuk itu bertelur," terangnya.
Diketahui ketika bertelur seekor nyamuk akan menghasilkan 100-200 butir telur. Dan satu ekor nyamuk dapat bertelur sebanyak 5 fase, selama hidupnya.