Konsep Membangun Desa Sutarmidji Diapresiasi Menteri Abdul Halim Iskandar
Ini sebuah pembelajaran yang luar biasa, sekaligus upaya memaksimalkan tanggungjawab saya
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Jamadin
Konsep Membangun Desa Sutarmidji Diapresiasi Menteri Abdul Halim Iskandar
PONTIANAK - Keberhasilan Gubernur Kalbar, Sutarmidji dalam membangun desa sehingga mampu menjadikan 86 Desa Mandiri dalam setahun diapresiasi oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar.
Bahkan saudara kandung Muhaimin Iskandar ini menutur ia banyak belajar dari apa yang dilakukan oleh Sutarmidji dalam membangun desa selama satu tahun menjadi Gubernur Kalbar. Menurut dia, kedatangannya di Kalbar adalah pembelajaran bagi dirinya sendiri dari kebijakan gubernurnya dalam mengelola desa.
"Ini sebuah pembelajaran yang luar biasa, sekaligus upaya memaksimalkan tanggungjawab saya," ucap Abdul Halim, Senin (4/11/2019).
Baca: Karolin: APBDes Tahun 2020 Harus Selesai Sebelum 31 Desember 2019
Baca: Pihak BPN Belum Mengetahui Persoalan Terkait Adanya Ahli Waris Yang Akan Melaporkan
Penanganan desa memang harus sistem keroyokan dan sinergitas. Ia menegaskan adanya dukungan TNI dan Polri di Kalbar membangun desa maka semakin cepat pengentasan persoalan didesa.
"Baru menjabat beberapa bulan, gubernur Kalbar langsung membuat terobosan luar biasa, saya Ketua DPRD Jawa Timur 1 Periode, terus terang kalah lawan Kalbar," ucapnya.
Emang Jatim menggandeng TNI, tapi hanya satu aspek yaitu bedah rumah. Sedangkan di Kalbar, gubernurnya menggandeng TNI dan Polri.
Bahkan menurutnya dengan ide dan program itu, Sutarmidji layak jadi Menteri Desa untuk membangun desa.
Baca: Abdul Halim Iskandar Minta Kader PKB Bantu Pemerintah
Apa yang dilakukan Kalbar dengan membuat Pergub dan variabel-variabel penanganan desa ditegaskannya harus diadopsi daerah lainnya dan pihak kementerianpun akan mengadopsinya agar semakin cepat dalam penanganan desa-desa yang ada.
"Pergub dibuat oleh Pak Gubernur itu menekankan indikator membangun desa, itu bisa dicontoh daerah lain. jadi bukan hanya itu, pola, kebijakan yang diambil pak gub di sini, nanti akan kita kloning tentu dengan memeprtimbangkan kearifan lokal," ucap Abdul Halim Iskandar.
Ia mencontohkan misalnya NTT tentu ada beberapa yang dimodifikasi sesuai dengan kondisi budaya masyarakat setempat, karena apapun yang namanya pembangunan desa itu harus tmemperhatikan dan memepertimbangkan kearifan lokal.
Apa yang dilakukan Gubernur Kalbar dalam mengeroyok pembangunan desa ditegaskannya selaras dengan apa yang dipikirkan dirinya tentang mensinergikan semua elemen yang ada.
Ia akan mensinergikan semua program dari seluruh kementerian, karena hampir semua kementerian itu punya program di desa.
Setelah ia nengecek mulai Kemendagri, Kemenkes, Kominfo, Kemensos, Kemendes total anggaran untuk desa itu mencapai Rp90 triliun, maka itu harus dimaksimalkan dan disinergikan.
"Bagaimana dengan berbagai program dari beberapa kementerian ini kita efektifkan, maka dibangun sinergitas supaya dana yang banyak tadi menjadi fokus. Fokus apa pertama SDM dan sebagainya," tegas Abdul Halim Iskandar.