Ucap Terimakasih pada Presiden Jokowi, Ini Program Kapolri Jenderal Idham Azis
Saya mensyukuri nikmat yang Allah telah berikan kepada saya, untuk dipercaya oleh Bapak Presiden mengemban amanah ini selaku Kapolri.
Ucap Terimakasih pada Presiden Jokowi, Ini Program Kapolri Jenderal Idham Azis
JAKARTA - Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis mengungkap rasa syukur karena telah diberi kepercayaan oleh Presiden Jokowi untuk menjabat Tribrata 1.
"Saya mensyukuri nikmat yang Allah telah berikan kepada saya, untuk dipercaya oleh Bapak Presiden mengemban amanah ini selaku Kapolri. Saya juga ucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden Jokowi," kata Idham di Istana Negara, Jakarta, Jumat (1/11).
Idham mengajak media untuk menjadi mitra strategis Polri untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban.
Terkait programnya sebagai Kapolri, Idham menyatakan sudah memaparkan semuanya saat uji kepatutan dan kelayakan di DPR. "Sehingga, secara cepat akan saya tindak lanjuti setelah saya serah terima jabatan," kata dia.
Baca: Beri Ucapan Selamat, Ini Harapan Yakobus Kumis Kapolri Baru Jenderal Idham Azis
Baca: Barbie Kumalasari Pamer Hotel Mewah pada Rafi Ahmad, Nagita Slavina & Irfan Hakim, Benar Miliknya?
Setelah menyampaikan rasa syukur serta target kerjanya, Idham berniat menyudahi sesi wawancara.
Namun, wartawan masih bertanya soal apakah ada pesan khusus yang disampaikan Presiden Jokowi seusai pelantikan tadi. "Bapak Presiden menyampaikan kepada saya kerja, kerja, dan kerja," kata Idham.
Namun, saat ditanya lagi terkait targetnya dalam menyelesaikan kasus Novel, Idham enggan menjawab. Ia langsung berjalan cepat meninggalkan awak media.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Komisaris Jenderal Idham Azis sebagai Kapolri di Istana Negara, Jumat pukul 09.30 WIB.
Pelantikan diawali dengan pembacaan Keputusan Presiden Nomor 97/Polri Tahun 2019 tentang pengangkatan Kepala Kepolisian RI oleh Sekretaris Militer Presiden. Setelah itu dilakukan pengambilan sumpah jabatan.
"Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya, akan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila, dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara," kata Jokowi diikuti Idham Azis.
"Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan bekerja dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh rasa tanggung jawab. Bahwa saya akan menjunjung tinggi Tribrata."
Selanjutnya, dilakukan penandatanganan buku acara. Mantan Kapolri yang kini menjabat sebagai Mendagri Tito Karnavian menjadi saksi, didampingi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Setelah itu, dibacakan Keputusan Presiden Nomor 98/Polri Tahun 2019 tentang kenaikan pangkat Idham menjadi jenderal berbintang empat. Jokowi lalu menyematkan bintang keempat di pundak Idham.
Baca: Alasan Vanessa Angel Cari Keberadaan Kakek Sugiono dan Permintaan Khusus Bintang Film Panas Jepang
Setelah seluruh prosesi selesai, Presiden Jokowi dan seluruh tamu undangan mengucapkan selamat kepada Idham yang baru saja resmi menjabat sebagai Kapolri.
Setelah dilantik, Idham Azis resmi berpangkat Jenderal Polisi. Hadir dalam acara ini Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri, Ketua DPR Puan Maharani, Ketua MPR Bambang Soesatyo, dan sejumlah menteri kabinet kerja.
Ingatkan Kapolri
Tito Karnavian mengingatkan Kapolri Jenderal Idham Aziz untuk melaksanakan tugasnya dengan baik, mengingat pekerjaan sebagai pucuk pimpinan kepolisian tidak mudah.
"Saya merasakan tiga tahun, tiga bulan (menjadi Kapolri) merasa cukup berat," ujar Tito di komplek Istana Negara, Jakarta, Jumat (1/10/2019).
Tito yang menjabat Kapolri sejak Juli 2016 dan kini dipercaya presiden sebagai Menteri Dalam Negeri.
Dia melihat banyak pekerjaan yang harus segera dijalankan oleh Idham.
"Jadi Kapolri tidak gampang, karena internal saja harus mengurusi 450 ribu orang, eksternal ada 34 Polda, 500 lebih Polres, hampir 5 ribu Polsek yang tersebar di seluruh wilayah," papar Tito.
Selain itu, kata Tito, Idham juga harus melaksanakan tugas pokok pemeliharaan Kamtibnas dan menciptakan pelayanan yang baik ke masyarakat. Penegakan hukum itu tidak gampang di tengah negara yang sangat pruralistik dan demokrasi yang cenderung bebas," ujarnya.
"Jadi permasalahan idologis, polistis, Pilkada tahun depan, 270 daerah itu akan banyak sekali," sambung Tito.
Di sisi lain, Idham juga harus mampu menangani permasalahan kejahatan konvensional seperti perampokan, begal dan pencurian kekayaan negara. "Lalu ada ilegal loging, ilegal fishing, masalah lingkungan. Jadi komplek sekali," ucap Tito.
Mobil Antipeluru
Jenderal polisi Idham Aziz memulai aktivitas menjadi sebagai Kapolri, Jumat (1/11). Pada hari pertamanya usai dilantik, manan Kepala Bareskrim itu langsung bertemu dengan panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Berdasarkan pengamatan Tribunnews.com, Idham Aziz menumpangi kendaraan dinas Kapolri dengan nomor polisi 1-00 dengan tanda empat bintang emas di atasnya. Mobil tersebut merk Toyota Land Cruiser V8 warna hitam.
Mobil tersebut memiliki keamanan yang memadai untuk sekelas orang nomor satu kepolisian. Betapa tidak, mobil itu dilengkapi fitur antipeluru.
Pasalnya, Toyota Land Cruiser V8 merupakan salah satu mobil suksesor dari series sebelumnya V7. Mobil yang berdaya 4461 CC itu telah memiliki sertifikasi untuk kendaraan lapis baja yang juga telah diproduksi secara massal
Dari informasi yang dihimpun, mobil yang ditumpangi oleh Idham ditaksir mencapai Rp 2 miliar. Bisa dibilang, harga tersebut sebanding dengan fitur yang ditawarkan oleh mobil rakitan Jepang tersebut.
Namun, dengan sistem keamanan yang telah mumpuni, bukan berarti mobil tersebut bebas dari pengawalan aparat kepolisian.
Pada acara pertemuan singkat antara Idham dan Hadi di Kantor Panglima TNI di Jalan Medan Merdeka, mobil tersebut tetap dikawal ketat saat menyusuri jalan di Jakarta. Terpantau, ada tujuh mobil serupa berwarna hitam yang mengawal Idham menuju tempat pertemuan.
"Silahturahmi aja," kata Idham ketika ditanyai maksud tujuannya menemui Panglima TNI Hadi Tjahjanto di Gedung Bareskrim, Jakarta, Jumat (1/11).
Idham akan didapuk menjadi Kapolri sampai dengan Februari 2021. Berakhirnya masa jabatannya tersebut sekaligus mengakhiri masa pensiunnya di Kepolisian RI.
Idham Azis resmi menghadapi setumpuk pekerjaan rumah (PR) untuk Kapolri baru telah menanti. Selain melanjutkan program yang sudah dilakukan oleh Kapolri sebelumnya yakni Tito Karnavian, Idham masih berutang kasus Novel Baswedan.
Yaitu kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang terjadi pada 11 April 2017.
Idham gagal menyelesaikan kasus itu saat menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya dan Kepala Bareskrim. Diketahui, Idham sebelumnya juga menjadi penanggung jawab Tim Teknis Polri dalam penuntasan kasus Novel Baswedan.
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak