Tutup Pelatihan Master Trainer, Wamen Kemendesa: Dibutuhkan Keberanian Melakukan Inovasi untuk Desa

Budi Arie Setiadi mengatakan, kegiatan pelatihan Master Trainer diharapkan dapat memberi motivasi kepada tenaga ahli di desa.

Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ISTIMEWA
Wakil Menteri Desa PDTT, Budi Arie Setiadi, secara resmi menutup kegiatan Pelatihan Master Trainer Peningkatan Kapasitas Pendamping Lokal Desa (PLD) dalam rangka penguatan kapasitas PLD, di Hotel Aston Jakarta, Kamis (31/10/2019) 

Tutup Pelatihan Master Trainer, Wamen Kemendesa: Dibutuhkan Keberanian Melakukan Inovasi untuk Desa

JAKARTA – Wakil Menteri Desa PDTT, Budi Arie Setiadi, secara resmi menutup kegiatan Pelatihan Master Trainer Peningkatan Kapasitas Pendamping Lokal Desa (PLD) dalam rangka penguatan kapasitas PLD, di Hotel Aston Jakarta, Kamis (31/10/2019).

Pelatihan ini untuk mendukung pelaksanaan Program Inovasi Desa (PID) tahun 2019.

Acara penutupan dihadiri oleh Dirjen PPMD Taufik Madjid, Sekretaris Ditjen PPMD Rosyidah Rachmawaty, Direktur Pendayagunaan SDA & TTG Leroy Samy Uguy, serta Direktur Pembangunan Usaha Ekonomi Desa F.X. Nugroho Setijo Nagoro.

Juga hadir Perwakilan Tim Program Inovasi Desa – Bank Dunia, serta 28 orang fasilitator dan 250 orang peserta yang terdiri dari 195 peserta daerah, 12 Pertides, 43 peserta pusat.

Dalam sambutannya, Budi Arie Setiadi mengatakan, kegiatan pelatihan Master Trainer diharapkan dapat memberi motivasi kepada tenaga ahli di desa.

Sehingga terciptanya SDM unggul yang merata yang bekerja untuk kemajuan desa.

Baca: Pemkab Siapkan Puluhan Miliar untuk Bangun Desa Kedungkang, Ini Tujuannya

Baca: Sutarmidji Bersyukur Wakil Kalbar Tempati Komisi Strategis DPR RI, Harap Kawal & Dorong Pembangunan

"Indonesia maju menjadi narasi besar pemerintahan Joko Widodo dan Maruf Amin 2019-2024. Kemajuan hanya bisa dilakukan oleh komponen bangsa, tanpa terkecuali. Menurut data BPS, pada tahun 2020 perbandingan penduduk desa dan kota menjadi 56% di desa dan sisanya 44% berada di kota. Penduduk desa menjadi sumber paling utama dalam kemiskinan. Jika desa maju, maka Indonesia akan maju. Untuk itulah, mari kita majukan desa," ujar Budi Arie dalam pers rilis yang diterima Tribunpontianak.co.id, Jumat (1/11/2019).

Dijelaskan Budi, dalam hidup diperlukan harapan. Inovasi tanpa harapan akan menjadi hampa.

Olehnya itu, Wamen Kemendesa mengajak seluruh pendamping desa untuk tidak takut berinovasi menancapkan harapan di desa.

Apalagi desa-desa di wilayah Indonesia Timur yang sekitar 80% masih tertinggal.

“Kemiskinan dan kebodohan, merupakan dua hal yang saling berkaitan. Seperti kakak beradik. Persoalan di balik kemiskinan akibat SDM yang rendah,”ujarnya.

Berdasarkan data World Bank, tenaga kerja produktif di Indonesia yaitu 51% menderita stunting, sehingga kapasitasnya tidak bisa ditingkatkan. Dan problem stunting ini dapat dicegah dengan memastikan kesehatan janin ibu hamil hingga anak usia 2 tahun.

"Dengan SDM yang unggul dapat melahirkan inovasi-inovasi baru untuk menciptakan perputaran roda ekonomi bangsa. Jangan takut berinovasi. Indonesia merdeka butuh sebuah keberanian. Problem Indonesia lemah pada eksekusi, dan Jokowi telah menjadi solusi terhadap kelemahan itu," komitmen mantan aktivis yang juga alumni Universitas Indonesia ini.

Desa-desa diharapkan tidak membuat aturan yang mengikat untuk mendorong investasi ke daerah.

Baca: Tingkatkan Kemampuan Tanggani Keuangan Daerah, Ini Langkah BKD Kapuas Hulu

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved