Jelang Hari Listrik Nasional, PLN Rampungkan 2 Pembangkit dan 6 Gardu Induk di Kalbar
Sepanjang tahun 2019 ini, terdapat 2 pembangkit listrik dan 6 gardu induk (GI) yang rampung diselesaikan.
Senior Manager Pertanahan dan Komunikasi
PLN UIP Kalimantan Bagian Barat
Efrizon
Jelang Hari Listrik Nasional, PLN Rampungkan 2 Pembangkit dan 6 Gardu Induk di Kalbar
PONTIANAK- Membangun infrastruktur ketenagalistrikan yang andal untuk melistriki pelosok negeri merupakan tugas utama PLN, tak terkecuali di Kalimantan Barat.
Semangat mewujudkan Kalbar Benderang dengan penuh komitmen dan integritas terus dilaksanakan oleh PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (PLN UIP Kalbagbar).
Sepanjang tahun 2019 ini, terdapat 2 pembangkit listrik dan 6 gardu induk (GI) yang rampung diselesaikan.
PLN berhasil menambahkan tidak kurang dari 70 MW kapasitas pembangkit terpasang ke sistem kelistrikan di Kalimantan Barat dan menambah GI sebesar 300 MVA.
Baca: Kunjungi Pangdam Tangjungpura, PLN Bahas Pembangunan SUTT 150 kV Ketapang-Kendawangan
Baca: Penjelasan PLN Kalbar Terkait Kalbar Masih Impor Listrik dari Malaysia
Baca: Sutarmidji Sebut 180 Desa Tak Mungkin Teraliri Listrik PLN
Adapun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang berhasil diselesaikan di tahun ini adalah unit 2 untuk PLTU Parit Baru Site Bengkayang berkapasitas 2x50 MW pada bulan Juli dan PLTU IPP Ketapang berkapasitas 2x6 MW pada Agustus lalu.
Sedangkan 6 GI yang juga berhasil dirampungkan yaitu GI Ketapang 60 MVA, GI Kota Baru Uprating 60 MVA, GI Mempawah Extention 60 MVA, GI Sintang 60 MVA, GI Sukadana 30 MVA, dan GI Kendawangan 30 MVA.
General Manager PLN UIP Kalbagbar, Rachmad Lubis menyebutkan kapasitas pembangkit 70 MW yang rampung diselesaikan tahun ini setidaknya dapat mengaliri listrik bagi 63.348 pelanggan rumah tangga dengan asumsi daya tersambung per pelanggan 1.300 VA.
"Pembangkit diesel yang selama ini beroperasi terutama mesin-mesin sewa dapat dihentikan, sehingga dapat menekan biaya pokok produksi listrik di Kalbar,” katanya.
“Jelang Hari Listrik Nasional ke-74 ini, kami terus berupaya untuk menyelesaikan proyek-proyek infrastruktur ketenagalistrikan yang dibangun berdasarkan ketetapan pemerintah dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). Hal itu tentu akan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Barat dan mendorong iklim investasi positif di bumi khatulistiwa,” imbuhnya.
Diakui Lubis, pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di Kalbar memang cukup menantang.
Medan di lapangan yang memiliki topografi beragam seperti perbukitan, rawa, dan sungai-sungai menjadi tantangan tersendiri terutama dalam pembangunan tower-tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT).
“Kami menargetkan SUTT 150 kV Tayan-Sanggau yang membentang sepanjang 73,2 kilometer dan Ketapang-Sukadana yang membentang sepanjang 73,5 kilometer juga dapat rampung di tahun ini,” pungkasnya. (*)
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak