Kisah Keluarga Viral di Gubuk Reyot Jadi Sorotan Gubernur, Sapriadi Minta Jangan Viralkan Lagi
Kisah viral di media sosial satu keluarga terdiri dari suami-istri dan 4 orang anak yang tinggal di gubuk tak layak huni
"Prinsipnya kami selalu siap dan berupaya membantu kondisi warga maupun masyarakat yang hidup dalam kesulitan," ujar Muda.
Muda menuturkan, saat ini yang menjadi kendala adalah secara administrasi, yang bersangkutan masih merupakan warga Kota Pontianak.
"Namun secara kemanusiaan sudah dikunjungi oleh Dinas Sosial dan Camat Sungai Ambawang bersama kepolisian setempat, memberikan bantuan untuk membangun rumah yang layak huni dalam waktu dekat," terangnya.
Terkait adanya anak Sapri dan Lena yang putus sekolah, Muda memastikan pemerintah akan membantu semaksimal mungkin melalui Bosda Kubu Raya.
"Pemkab melalui Dinas Pendidikan Kubu Raya bersama sekolah akan membantu, mulai dari seragam anak sekolah serta perlengkapan lainnya gratis diberikan," jelasnya.
Sementara Camat Sungai Ambawang, Satuki, mengatakan Lena beserta keluarganya harus melengkapi berbagai persyaratan administratif kependudukan karena telah memilih berdomisili di Kabupaten Kubu Raya.
"Kita terkendala di sisi administratif, jika yang bersangkutan telah mengurusnya. Kita dapat memberikan bantuan sosial seperti kesehatan, pendidikan dan yang dibutuhkan," ungkapnya.
Menurutnya, prosedur administratif kependudukan sangat penting guna mendapatkan akses pelayanan publik dan sebagainya.
"Saya berharap, mereka dapat segera mengurus administrasinya. Surat pindahnya diurus terlebih dahulu," imbuhnya.
Lebih lanjutnya, ia mengajak seluruh masyarakat dapat juga ikut terlibat memberikan bantuan kemanusiaan bersifat sosial ini.
"Ini bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, namun dari semua elemen masyarakat juga dapat memberikan kontribusinya membantu sesama," katanya.
Rawat Inap
Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Kompol Syarifah Salbiah ikut tergerak mengobati Lena.
"Kami berikan vitamin dan obat kepada saudari Lena. Tidak beberapa lama, dia bolak balik muntah. Sehingga kami langsung rujuk ke rumah sakit," terangnya.
Lebih lanjutnya, Salbiah mengatakan saat membawa Lena kerumah sakit, ia tidak sendirian melibatkan Jasa Raharja dan pihak terkait.
Salbiah menyatakan, saat ini Lena sedang dalam tahap observasi di rumah sakit untuk delapan hari ke depan.
"Kondisi saat ini dia lemah, karena kekurangan cairan. Namun setelah diberikan cairan infus, sudah agak mendingan," pungkasnya. (*)
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak