Kisah Keluarga Viral di Gubuk Reyot Jadi Sorotan Gubernur, Sapriadi Minta Jangan Viralkan Lagi
Kisah viral di media sosial satu keluarga terdiri dari suami-istri dan 4 orang anak yang tinggal di gubuk tak layak huni
Bocah ini terus menerus menangis mencari ibunya, Lena.
Menurut Sapri, istrinya menderita sakit di perut dan muntah-muntah. Dugaan sementara diare. Namun, masih menunggu hasil diagnosa rumah sakit, karena masih di dalam tahap observasi.
Ia berterimakasih untuk semua bantuan yang diberikan pemerintah maupun masyarakat berupa sandang, pangan serta materil.
Saat ditemui, Sapri mengakui anak pertamanya, Jeki (15), putus sekolah. Anaknya tak sekolah bukan karena perekonomian mereka pas-pasan.
"Anak saya tidak ingin sekolah lagi. Karena pernah tidak naik satu tahun, jadi merasa malu (minder)," jelasnya.
Sapri tak menampik, pihak sekolah telah berupaya membujuk sang anak agar kembali mengenyam pendidikan yang sempat terputus.
"Kemarin ada yang datang, namun kembali lagi sama anak saya, mau atau tidak. Saya tidak bisa memaksa," katanya.
Selama tak sekolah, anak pertamanya ini menghabiskan waktunya di rumah. "Anak saya tidak bekerja, dia di rumah saja membantu ibunya menjaga adik-adiknya," jelasnya.
Diakhir percakapan, Sapri kembali berharap pemberitaan terkait keluarganya segera berakhir.
Ia mengaku ingin menjalani kehidupan mormal seperti biasa sebelum kondisi keluarganya viral di media sosial.
Bantu Orangtua
Sehari sebelumnya, Tribun sempat bertemu Jeki, anak pertama pasangan Sapri dan Lena.
Bocah ini putus sekolah sejak dua tahun lalu karena ingin membantu perekonomian orangtuanya.
Saat ditemui Tribun, Jeki yang mempunyai tiga orang adik yang masih berusia 14 tahun, 5 tahun, dan 1 tahun, bercerita kalau alasannya putus sekolah karena ingin berjualan di pasar.
Sehari-hari Jeki berjualan di pasar di kawasan Siantan, Pontianak. Dagangannya adalah tahu, pakis, dan daun singkong.