Kisah Keluarga Viral di Gubuk Reyot Jadi Sorotan Gubernur, Sapriadi Minta Jangan Viralkan Lagi
Kisah viral di media sosial satu keluarga terdiri dari suami-istri dan 4 orang anak yang tinggal di gubuk tak layak huni
Kisah Keluarga Viral di Gubuk Reyot Jadi Sorotan Gubernur, Sapriadi Minta Jangan Viralkan Lagi
KUBU RAYA - Kisah viral di media sosial satu keluarga terdiri dari suami-istri dan 4 orang anak yang tinggal di gubuk tak layak huni cukup menyita perhatian banyak pihak lantaran prihatin.
Publik pun langsung merespon positif dengan mengalirnya bantuan terhadap keluarga Sapriadi bersama sang istri Lena dan 4 orang anaknya.
Keluarga ini tinggal di gubuk reyot di wilayah Jalan Selat Panjang II Gg Kelompok Tani, Dusun Mega Jaya, Desa Mega Timur, Kubu Raya.
Namun belakangan banyak kejanggalan yang mulai terungkap. Sapriadi pun merasa terganggu dan tak mau di viralkan lagi.
Dari penelusuran Tribun, Sapriadi rupanya baru menempati gubuk reyot itu.
Dan keluarga ini rupanya tercatat sebagai warga Gang Bentasan 1, Kelurahan Siantan Hulu, Kecamatan Pontianak Utara.
"Terimakasih untuk bantuan yang diberikan. Namun saya meminta jangan diviralkan lagi. Saya masih sehat mampu bekerja," ujar Sapriadi kepada wartawan di rumahnya, Minggu (13/10/2019).
Tempat tinggal Sapriadi dan keluarga berada di dalam hutan, berjarak sekitar 500 meter dari rumah warga lainnya. Meski demikian, Sapri sapaan akrabnya tak pernah mengeluh bersama istrinya.
Bahkan mereka senantiasa bersyukur kepada Allah SWT.
Baca: Sutarmidji Blak-blakan Soal Keluarga Viral Hidup di Gubuk, Singgung Media hingga Kinerja Bupati
Baca: Gubernur Sutarmidji Akhirnya Angkat Bicara Terkait Keluarga Viral Hidup di Gubuk Tak Layak Huni
Saat ditemui wartawan, Sapri menyampaikan rasa ketidaknyamanannya tersebut. Ia dan keluarganya merasa lebih baik dengan kehidupan saat ini karena menetap di rumah pribadi walaupun hanya gubuk reyot.
"Saya tidak mau menumpang-numpang lagi, sudah cukup seperti ini saja. Meskipun jelek, tapi rumah sendiri," ungkapnya.
Sebagai kepala keluarga, ia mengaku masih mampu menghidupi keluarganya sendiri. Ia merupakan karyawan meubel dan terkadang juga bekerja serabutan.
"Badan saya sehat. Saya masih bisa bekerja. Istri saya juga bekerja berjualan sayuran," kata Sapri sembari menggendong anaknya yang paling kecil.
Saat ini, sang istri sedang mejalani perawatan di RS Bhayangkara Pontianak. Anak nomor dua mereka menemani sang istri di rumah sakit. Si kecil terus menangis dalam dekapan Sapri.