Bupati Targetkan Tahun 2024 Sanggau Bebas Rabies

Bupati Sanggau, Paolus Hadi menghadiri acara pencanangan gerakan Vaksinasi Rabies Massal (Varmas) Tahun 2019, yang di pusatkan

Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Bupati Sanggau, Paolus Hadi saat foto berasama Sekda Provinsi Kalbar AL Leysandri dan undangan lainya di Area PLBN Entikong, Kabupaten Sanggau, Selasa (24/9/2019). 

Citizen Reporter
Staf Diskominfo Sanggau
Abang Alfian

Bupati Targetkan Tahun 2024 Sanggau Bebas Rabies

SANGGAU - Bupati Sanggau, Paolus Hadi menghadiri acara pencanangan gerakan Vaksinasi Rabies Massal (Varmas) Tahun 2019, yang di pusatkan di Area PLBN Entikong, Kabupaten Sanggau, Selasa (24/9/2019).

Gerakan Vaksinasi Rabies Massal (Varmas) Tahun 2019 secara resmi dicanangkan oleh Gubernur Kalbar diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalbar, AL Leysandri.

Hadir pada kesempatan tersebut, Konjen RI di Sarawak (Malaysia), Konsulat Malaysia di Kalbar, Direktur Jenderal Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemkes, Bupati/Walikota se-Kalbar atau yang mewakili, Tim Koordinasi Pengendalian Rabies Provinsi Kalbar, Tim Koordinasi Pengendalian Rabies Kabupaten Sanggau, Forkompimda, Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi fungsi Keswan se-Kalbar, Forkompimcam, Para Kades se-Kecamatan Entikong, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Agama dan Siswa-siswi SD Kecamatan Entikong.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Tim Koordinasi Pengendalian Rabies, Ir M Munsin menyampaikan maksud dari kegiatan pencanangan gerakan vaksinasi rabies massal ini untuk mengekspresikan komitmen dari Pemerintah Provinsi dan Pemerintah kabupaten/kota dalam upaya penanggulangan dan pembebasan negara kita atau daerah kita yang bebas rabies.

"Sedangkan tujuan dari kegiatan ini guna membangun kesiapsiagaan masyarakat terhadap wabah ancaman rabies yang menakutkan karena penyebaran secara cepat, "katanya.

Baca: World Rabies Day Perbatasan Negeri, Gerakan Vaksinasi Massal Se Kalbar

Baca: Dinas Pangan Peternakan dan Kesehatan Hewan Kalbar Meriahkan World Rabies Day

Baca: Tangkal Penyebaran Rabies, Bhabinkamtibmas Polsek Toho Bantu Vaksinasi Hewan Peliharaan Warga

Bupati Sanggau, Paolus Hadi mengucapkan terimakasih atas ditunjuknya Kabupaten Sanggau sebagai lokasi peringatan "Hari Rabies Sedunia" Tingkat Provinsi Kalbar.

"Kami ucapkan selamat datang di Kabupaten Sanggau, khususnya di Area PLBN Entikong. Perlu diketahui bahwa Kabupaten Sanggau dengan jumlah penduduk 485 ribu jiwa merupakan salah satu daerah Provinsi Kalbar yang masih terdapat serangan penyakit rabies, bahkan dengan jumlah yang cukup tinggi di Provinsi Kalbar pada tahun 2019, yang mana telah jatuh lima korban meninggal akibat serangan penyakit rabies ini. Dari jumlah gigitan hewan penular rabies (HPR) sebanyak 915 kasus,"Katanya.

Untuk itulah, PH sapaan akrabnya menjelaskan, penanganan dan pemberantasan rabies ini menjadi fokus perhatian Pemerintah Kabupaten Sanggau untuk lima tahun kedepan, dengan menargetkan daerah Sanggau bebas penyakit rabies di tahun 2024.

"Kami menyusun konsep pemberantasan rabies secara terpadu, massif dan serentak yang diberi nama "Saber 24", yang merupakan singkatan dari Sanggau bebas rabies Tahun 2024," tegasnya.

Bupati mengatakan untuk mewujudkan bebas penyakit rabies sangat mengharapkan dukungan seluruh pihak untuk mendukung program ini, baik itu masyarakat, komunitas penyayang binatang, aparatur pemerintah disemua tingkatan, TNI dan Polri, sektor swasta dan terutama dari bapak Gubernur.

"Melalui momentum peringatan Rabies Day mudah-mudahan bisa berfungsi sebagai sosialisasi yang efektif dan betapa pentingnya kita semua harus peduli terhadap pemberantasan penyakit rabies ini," ujarnya.

Sekda Provinsi Kalbar, AL Leysandri menyampaikan terkait rabies atau yang dikenal sebagai penyakit anjing gila merupakan salah satu wabah penyakit hewan menular strategis (PHMS) yang mendapat prioritas Pemprov Kalbar untuk dikendalikan dan dibebaskan.

"Karena apabila tidak dikendalikan dengan baik akan mengancam upaya kita bersama mewujudkan masyarakat dan lingkungan di Kalbar yang sehat, cerdas dan produktif. Bahkan berdampak serius terhadap ketahanan sosial dan ekonomi daerah kita, karena
besarnya konsekuensi beban biaya untuk upaya pengendalian setiap tahunnya hingga upaya untuk pembebasannya,"jelasnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved