Breaking News

World Rabies Day Perbatasan Negeri, Gerakan Vaksinasi Massal Se Kalbar

Rabies berjangkit pertama kali di Pulau Kalimantan tahun 1974 di wilayah Kalimantan Timur selanjutnya menyebar ke Kalsel dan Kalteng.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Didit Widodo
istimewa
GIAT - Sekda Kalbar bersama jajaran Pemkab Sanggau usai pembukaan kegiatan pencanangan gerakan Vaksinasi Rabies Massal (VARMAS) se Kalbar 2019 di Area Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Selasa (24/9/209). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Anggita Putri

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, TRIBUN - Dalam rangka World Rabies Day (WRD) pada 28 September, setiap tahun warga dunia memperingatinya, Pemerintah Provinsi Kalbar dengan wadah Tim Koordinasi (TIKOR) Pengendalain Rabies Provinsi Kalbar menggelar Kegiatan ‘Pencanangan Gerakan Vaksinasi Rabies Massal (VARMAS) se Kalimantan Barat 2019’ yang dipusatkan di di Area Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong.

Kegiatan yang diusung Pemprov Kalbar bekerjasama dengan Pemkab Sanggau tersebut juga mendapat dukungan langsung dari Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Kalbar akan berlangsung selama dua hari mulai 24 sampai 25 September 2019.

Menurut Sekda Kalbar AL Leysandri, Rabies atau yang dikenal sebagai ‘penyakit anjing gila’ merupakan salah satu wabah penyakit hewan menular strategis (PHMS).

Rabies berjangkit pertama kali di Pulau Kalimantan tahun 1974 di wilayah Kalimantan Timur selanjutnya menyebar ke Kalsel dan Kalteng serta September 2014 menyeberang ke Kalbar.

"Sampai saat ini rabies dilaporkan sudah menyebar ke 13 dari 14 Kab/kota atau 70 dari 141 wilayah Kecamatan se Kalbar, kecuali Kota Pontianak yang masih dinyatakan bebas," kata AL Leysandri saat Pencanangan Gerakan Vaksinasi Rabies Massal (Varmas) di Area Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong.

Baca: Camat Pontianak Barat Matangkan Persiapan MTQ XXVIII

Baca: Sekda Mulyadi Buka MTQ Pontianak Barat ke XXVIII

Baca: Balitbang Kalbar Gelar Lomba Karya Ilmiah Berhadiah Ratusan Juta

Dikatakannya, sejak April 2017, rabies juga dilaporkan telah merebak di Negeri Serawak-Malaysia diawali di bagian Serian yang berbatasan langsung dengan wilayah Entikong-Kabupaten Sanggau dan saat ini wabah rabies sudah menyebar dengan cepat ke 11 dari 12 bagian Wilayah Negeri Serawak, kecuali bagian Limbang yang masih dinyatakan bebas.

Konsekuensi dari dua negara yang berbatasan, ketika berhadapan dengan wabah antan lain rabies menuntut kedua negara perlu bekerjasama.

"Syukurlah, melalui wadah kerjasama bilateral Kelompok Kerjasama Sosial Ekonomi Malaysia lnonesia (KK Sosek Malindo) telah dirumuskan langkah bersama yang efektif untuk mengendalikan dan menekan wabah rabies yang terjadi di kedua wilayah negara yang saling berbatasan, yakni melaksanakan Vaksinasi Rabies Bersama dan Pemusnahan (eliminasi) Hewan Penular Rabies liar atau tidak bertuan," jelasnya.

Petugas dari DPPKP Landak Bidang Peternakan, melakukan vaksin gratis anti rabies untuk hewan peliharaan, Kamis (09/05/2019)
Petugas dari DPPKP Landak Bidang Peternakan, melakukan vaksin gratis anti rabies untuk hewan peliharaan, Kamis (09/05/2019) (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ALFON PARDOSI)

Dalam lima tahun terakhir, Jumlah kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR) pada manusia dan korban meninggal (Lyssa) menunjukan kecenderungan terus meningkat.

Namun demikian, masih kata mantan Sekda Sanggau, sejak awal Januari 2019 hingga hari ini, kencendrungan penyebarannya semakin terkendali dari jumlah kasus GHPR dan korban Lyssa dilaporkan trennya menurun

Capain tersebut diharapkan menjadi pemicu semangat perlunya peningkatan kolaborasi dan kerjasama lintas sektor kuat dan efektif antara dua dinas sangat berkaitan, yakni dinas yang membidangi kesehatan hewan dan dinas yang mengurus kesehatan manusia dengan OPD lainnya dalam Wadah Tim Koordinasi Rabies Kalbar.

"Saya minta para Bupati/Wali Kota dapat segera membentuk Tikor dimasing-masing Wilayahnya dan mendorong peningkatan dukungan pembiayaan bersumber dari APBD masing-masing agar dengan kelembagaan yang jelas dan disertai pembiayaan yang memadai koordinasi, kolaborasi dan kerjasama operasional Pengedalian wabah rabies di masing-masing Kabupaten/Kota dan kedepannya diharapkan semakin efektif," ujarnya.

Selain itu, Kepala Dinas Pangan peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalbar, Ir.Muhammad Munsif menyampaikan dalam susunan Tikor berkedudukan sebagai Wakil Ketua I menjelaskan bahwa Kegiatan Pencanangan Gerakan Vaksinasi Rabies Massal tersebut dimaksudkan untuk mengekpresikan komitmen dan tekad bersama antara Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten Kota se Kalimantan Barat serta Pemerintah Negeri Serawak-Malaysia dalam aksi bersama upaya penanggulangan dan pembebasan wilayah Kalimantan Barat dan Negeri Serawak-Malaysia yang bertetangga.

Penyuntikan vaksin cegah rabies di Desa Ngarak, Kecamatan Mandor, Kamis (11/7/2019).
Penyuntikan vaksin cegah rabies di Desa Ngarak, Kecamatan Mandor, Kamis (11/7/2019). (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ALFONS PARDOSI)

Ada lima tujuan yang ingin dicapai lewat perhelatan yang memilih di area perbatasan entikong ini, yaitu:

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved