Pemerintah Kubu Raya Tangani Bocah Gizi Buruk, Ibu Ari Tak Menyangka Perhatian dari Bupati
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kubu Raya, H Marijan menyebutkan, Ari dibawa ke puskesmas untuk mendapat penanganan medis
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Septi Sabrina
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, TRIBUN - Pemkab Kubu Raya (KKR) melalui Dinas Kesehatan akhirnya membawa Ariansyah atau Ari (8), bocah yang diduga penderita gizi buruk akut warga Dusun Merpati, Desa Sungai Kakap, Kecamatan Sungai Kakap, ke Puskesmas Kakap, Senin (26/8/2019).
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kubu Raya, H Marijan menyebutkan, Ari dibawa ke puskesmas untuk mendapat penanganan medis. Sehingga, diharapkan bocah itu bisa membaik.
"Jam tujuh agi saya dapat berita, langsung saya infokan kepada kawan-kawan agar mengecek di lapangan dan menuju ke lokasi rumahnya di Sungai Kakap," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kubu Raya, H Marijan.
Diberitakan sebelumnya, bocah Ariansyah atau Ari (8) kondisinya sangat memperihatinkan. Anak semata wayang pasangan Julianto (30) dan Rahayu (26) ini hanya memiliki berat 8 kilogram di umurnya yang ke kedelaan. Ia diduga menderita gizi buruk akut, sehingga sangat membutuhkan perawatan intensif.
Baca: Bupati Erlina Gali Potensi Pajak di Kabupaten Mempawah, Coba Tingkatkan PAD
Baca: Bupati Sekadau dan Uskup Sanggau Resmikan Gereja Katolik Santo Carolus Houben Stasi Mungguk Ganis
Setibanya di rumah bocah malang tersebut, Tim Dinkes KKR bersama pihak puskesmas menjemput Ariansyah, kemudian di bawalah ke Puskesmas Sungai Kakap. Akhirnya kini bocah Ariansyah sudah mendapat penanganan khusus dari pihak Puskesmas Sungai Kakap.
"Besok pasien akan diperiksa lebih intensif secara lengkap di puskesmas," katanya.
Lebih lanjutnya, pihak puskesmas akan melakukan pemeriksaan di laboratorium untuk menentukan hasil diagnosa penyakit yang di derita oleh pasien.
"Nanti kita lihat hasilnya seperti apa, sehingga kita akan tahu anak tersebut mengidap sakit apa. Apakah memang gizi buruk atau mengarah ke sakit yang lain," ucapnya.
Bantuan kesehatan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang belum dimiliki oleh bocah Ariansyah, Marijan pastikan saat ini layanan BPJS tersebut telah dipersiapkan dan sedang dalam tahap pengurusan pihak terkait.
Berdasarkan data yang diperoleh dari pihak puskesmas, Ariansyah memiliki berat 8,4 kilogram dan panjang atau tinggi badan 87 sentimeter. Gejala awal dari klinis gizi buruk yang dirasakan adalah kejang sejak usia tiga bulan.
Sejak kecil bocah Ariansyah hanya mendapat pelayanan kesehatan secara tradisional (bukan tenaga medis) dan tidak pernah mendapatkan imunisasi.
Di tempat terpisah, Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan membenarkan jika Ariansyah telah di tangani Dinas Kesehatan Kubu Raya bersama Puskesmas Sungai Kakap. "Tadi pagi sudah didatangi jajaran Puskesmas Sungai Kakap dan sudah kita ambil langkah- langkah lebih lanjut untuk anak ini," ujar Muda
Pemkab KKR dalam hal ini, tandas Muda tetap terus berupaya agar dapat menekan kasus gizi buruk di walayahnya dengan berbagai program pencegahan serta edukasi kepada masyarakat, khususnya pada ibu hamil dan menyusui.
Sementara itu, Rahayu, ibu dari Ariansyah mengaku tak menyangka mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Kubu Raya, terutama dari Bupati Muda Mahendrawan.