Cerita Cristine Devi Claudia Mahasiswi Untan Jelajahi 5 Kota di Korea Ikuti Pertukaran Pemuda
Program yang ia ikuti dibagi menjadi 4 fase dari 22 juni sampai 15 juli yaitu fase pertama Free Devartur Training setelah itu Fase Indonesia, Fase Kor
Penulis: Anggita Putri | Editor: Ishak
"Setelah itu balik ke Jakarta dan terbang ke Korea.Namun sayangnya tahun ini teman delegasi Korea tidak bisa menemankan kami saat di Korea. Kami tidak dapat alasan yang jelas kenapa demikian mungkin ada kebijakan tertentu yang dikeluarkan dari pihak pemerintah Korea dan kemungkinan karena terkendala biaya yang dikeluarkan ," ujarnya.
Ia mengatakan 18 orang perwakilan dari Indonesia saat di Korea ditemani dari Kemenpora dan Enterpreteur bahasa Indonesia dan Korea.
"Kemarin waktu ke Korea lumayan padat jadwal dan mengunjungi 5 kota yang berbeda Soul, Siheong ,Suwon , Ulsan, dan Busan," ujarnya.
Ia menceritakan saat di Korea para perwakilan delegasi mahasiswa Indonesia lebih fokus kepada kegiatan Feature Industri.
"Karena kita tahu industri disana lebih maju dan Indonesia juga perlu belajar kepada Korea dan saat di Korea kami berkesempatan mengunjungi Samsung dan Mobil Hyundai dan ASEAN Korean Culture House .
Baca: Dies Natalis ke-23, GaMasKa Universitas Tanjungpura Tonjolkan Persaudaraan dalam Kristus
Baca: Bakti Sosial IMASIKA Universitas Tanjungpura: Stasi Mamparagokng Tanpa Gereja dan Sekolah
"ASEAN sama Korea sangat kuat diplomasinya dan tahun ini kebetulan keduanya merayakan ultah kerjasama yang ke 30 tahun .Jadi kami juga pergi ke Memorial Cemetery PBB di Korea dan menampilkan tarian Indonesia dan Nyanyian Indonesia," jelasnya.
Ia mengatakan selama 1 hari di Korea hampir setiap hari tinggal di Hotel tapi ada 2 hari tinggal bersama home stay di kota Siheung .
"Jadi benar-benar merasakan pertukaran culture sama keluarga disana.Hal yang paling berkesan mulai dari belajar sejarah Korea, Feauture Industry, saya sangat terkesima melihat disiplinnya orang Korea. Mereka sangat tepat waktu misalnya kita janjian pukul 13.30 kalau kita telat wajah meraka langsung berubah dan marah. Jadi kalau mau ketemu mereka harus sudah berada ditempat sebelum jam janjian," ujarnya.
Ia melihat orang Korea juga sangat bangga terhadap produk mereka sendiri .
"Kami berkempatan mengunjungi Samsung museum setelah saya lihat baru sadar ternyata perjalan samsung pajang sekali dari 1960 sampai sekarang dan dari awal sebelum Samsung maju orang Korea juga sudah percaya dengan produk yang engineering Korea hasilkan . Jadi mereka support dari bawah sampai dikenal dunia . Support produk dalam negerinya sangat kuat ," ujarnya.
Sebagai delegasi perwakilan Kalbar, Cristine mengatakan adapun program yang akan ia lakukan setelah pulang menjelajahi Korea ia akan lebih fokus kepada lingkungan.
"Saya saat ini juga tergabung dengan komunitas Pipet Kite, tapi karena tahun ini ngomongin Feature Industri, dan Youth Volusi. Jadi kami ada namanya Post program activity contingen seluruh pemuda delegasi Indonesia dan akan melakukan hal yang sama ditempat yang berbeda tapi tetap satu tujuan yang sama di programnya yaitu ingin mengembangkan garuda wisata," jelasnya.
Para mahasiswa ini juga ingin mengembangkan desa wisata yang ada di setiap provinsi.
"Rencana saya ingin mengembangkan wisata yang ada menjual makanan, minuman bagaimana mereka di edukasi biar tahu cara branding produck lokal maupun wisata yang ada. Rencana bulan oktober akan melakukan project ini di 28 provinsi dan target saya akan gunakan wisata di Rasau Jaya taman Rajati yang lagi hits dan saya lihat ada potensi," ujarnya.