Bakti Sosial IMASIKA Universitas Tanjungpura: Stasi Mamparagokng Tanpa Gereja dan Sekolah
Waktu tempuhnya sekitar 90 menit dengan menggunakan mobil truk atau angkutan desa dari Pahauman, tetapi lebih cepat sampai jika menggunakan kendaraan
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Rihard Nelson Silaban
Bakti Sosial IMASIKA Universitas Tanjungpura Pontianak: Stasi Mamparagokng Tanpa Gereja dan Sekolah
Pricilia Grasela, Volunteer Komsos KAP
Stasi Mamparagokng, Paroki Pahauman terletak di daerah hutan yang jarang dikunjungi oleh masyarakat, walaupun akses jalan disana melewati PT. ANI yang merupakan perusahaan sawit besar.
Waktu tempuhnya sekitar 90 menit dengan menggunakan mobil truk atau angkutan desa dari Pahauman, tetapi lebih cepat sampai jika menggunakan kendaraan motor roda dua.
Jalan belum beraspal, masih dengan jalan tanah yang licin apabila turun hujan, naik-turun menanjak, berkelok-kelok melewati pepohonan sawit.
Di beberapa tempat dibutuhkan keterampilan khusus driver-nya. Tetapi, apabila jalan licin ketika melewati tanjakan, penumpang harus turun dari mobil dan berjalan kaki untuk menghindari ketidakmampuan mobil membawa beban berat.
Stasi yang berjumlah 20 kepala keluarga dan beragama katolik ini belum memiliki sekolah dan gereja. Untuk mengikuti perayaan misa hari minggu dan mengenyam pendidikan sekolah dasar, umat harus menempuh perjalanan sekitar 30 menit untuk sampai ke kampung tetangga.
Karena faktor jarak yang jauh dan jalan rusak, anak-anak tidak mengenyam pendidikan.
Baca: Festival Meriam Karbit Kota Pontianak Masuk Rekor Muri
Keprihatinan Mahasiswa Katolik
Mahasiswa katolik di Fakultas MIPA (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) tergabung dalam sebuah organisasi katolik yang bernama IMASIKA (Ikatan Mahasiswa Katolik St. Thomas Aquinas).
Melalui bimbingan dalam organisasi ini, mereka benar-benar menyadari diluar kampus tempat mereka mengenyam pendidikan, masih banyak masyarakat yang memerlukan uluran tangan.
Hal tersebut memprakarsai terbentuknya AkSI (Aktivitas Mahasiswa IMASIKA) yang merupakan program tahunan bakti sosial di luar daerah dan telah terlaksana sebanyak 12 kali.
Dengan mengusung tema “Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar, tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu” (Efesus 4:2), mahasiswa yang berjumlah 85 orang didampingi oleh 2 orang alumni dan 1 orang frater siap melaksanakan bakti sosial dan pembinaan anak selama 9 hari, mulai dari tanggal 01-09 Juni 2019.
Baca: Jelang Tengah Malam, Festival Meriam Karbit Mulai Berlangsung Sambut 1 Syawal
Persiapan Survei dan Menggalang Dana