Sutarmidji Bertekad Bawa Kalbar Masuk 10 Besar Indeks Daya Saing Provinsi Selama Menjabat

Gubernur Kalbar, Sutarmidji langsung menganalisa hasil penelitian yang dilakukan oleh lembaga luar terhadap daya saing provinsi

Penulis: Syahroni | Editor: Madrosid
TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA
Gubernur Kalimantan Barat, H.Sutarmidji memberikan arahannya saat Rakor penanggulangan karhutla di Provinsi Kalimantan Barat yang digelar di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Pontianak, Senin (5/8/2019). Hingga 5 Agustus 2019 titik hotspot di Kalimantan Barat ada 356 titik. 

Sutarmidji Bertekad Bawa Kalbar Masuk 10 Besar Indeks Daya Saing Provinsi Selama Menjabat

PONTIANAK - Gubernur Kalbar, Sutarmidji langsung menganalisa hasil penelitian yang dilakukan oleh lembaga luar terhadap daya saing provinsi-provinsi yang ada di Indonesia.

Penelitian tersebut dilakukan oleh, Lee Kuan Yew School of Public Polity Asia Competiveness Institute, National University of Singapura. Penelitian ini bukanlah pertama kalinya, ini sudah kesekian kali dan dari hasilnya menunjukan kemajuan signifikan pada tahun pertama Gubernur Kalbar, Sutarmidji dan Wakilnya, Ria Norsan.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, Kalbar berada di peringkat 23 dalam Daya Saing keseluruhan di Indonesia. Posisi ini naik lima peringkat dari tahun sebelumnya yang berada pada posisi 28.

Sementara temuan penelitian terkait stabilitas Ekonomi Makro posisi Kalbar membaik naik ke posisi 18 dari 26. Namun ada pula yang turun satu peringkat yaitu terkait pemerintahan dan institusi publik pada posisi 17, tahun sebelumnya 16.

Kondisi finansial, bisnis dan tenaga kerja Kalbar membaik dari posisi 19 ke posisi 15.

Baca: Laka Lantas di Jalan Trans Kalimantan, Ini Imbauan Kapolsek Tayan Hilir

Baca: Batik Samer Ditargetkan Jadi Produk Unggulan di Sanggau

Baca: Mau Potong Hewan Kurban, Ini Pesan MUI Singkawang

Kualitas hidup dan pembangunan infrastruktur dari posisi 33 baik di peringkat ke 31.

"Kita akan upayakan semua indikator yang menghambat daya saing itu bisa dipenuhi. Nah saya berharap, masa kepemimpinan saya dan Pak Ria Norsan kita masuk 10 besar untuk daya saing Kalbar bahkan bisa lebih," ucap Midji saat diwawancarai, Jumat (9/8/2019).

Ia menjelaskan akan mengevaluasi terkait perizinan dan ia inginnya semua waktu dipangkas bahkan perizinan tercepat di Indonesia.

Untuk infrastruktur disebutkannya walaupun naik sedikit, hanya dua peringkat setidaknya sudah menunjukan satu arah yang benar. Midji yakin akan terjadi sebuah lompatan yang besar nantinya, ketika pembangunan rumah sakit selesai, pembangunan sarana prasarana pendidikan, jalan dan jembatan bisa diselesaikan.

"Apalagi kalau jalan lingkar luar bisa direalisasikan dan Jembatan Gandeng Kapuas 1, Kapuas Tiga dan Jembatan Sungai Sambas Besar maka akan memberikan dampak yang besar dan saya ingin ada perubahan mendasar di Kalbar segala aspek dikepemimpinan saya," tegasnya.

Adanya penjngkatan Ini menunjukan bahwa SDM di Kalbar bisa diajak untuk melakukan perbaikan dan perubahan.

"Termasuk di sektor pertanian kita ingin Kalbar menjadi lumbung pangan bagi Kallimantan, seiring pemindahan ibu kota negara. Kedepan dapat dipastikan, siapa yang menguasi pangan dan dialah akan berhasil dalam segala aspek pembangunan hal itu disebabkan pertambahan penduduk dan luas lahan pertanian semakin berkurang," jelas Mantan Wali Kota Pontianak ini.

Tahun depan pihaknya mulai membangun pusat sertifikasi tenaga kerja untuk meningkatkan skill dan kemampuam pekerja yang ada di Kalbar.

Baca: KPU Kubu Raya Tunggu Surat Untuk Penetapan Caleg Terpilih

Baca: Telkomsel Luncurkan Program MAHAKAM Bagi Pelanggan Kalimantan

Baca: SMK Amalaiyah Support Siswa Berprestasi Tak Hanya dibidang Dkademik

Point to Poin

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved