Yayan Sebut Target Jadi Lumbung Pangan Nasional, Tantangan Bagi Sambas
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sambas, Yayan Kurniawan mengatakan, meningkatkan hasil panen di Kabupaten Sambas
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Madrosid
Yayan Sebut Target Jadi Lumbung Pangan Nasional, Tantangan Bagi Sambas
SAMBAS - Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sambas, Yayan Kurniawan mengatakan, meningkatkan hasil panen di Kabupaten Sambas memang sudah menjadi tugas Dinas yang ia pimpin.
Namun demikian, ia menjelaskan permintaan Gubernur Kalbar untuk meningkatkan hasil panen dari 2,4 ton per-hektare menjadi 3,5 Ton per-hektare menjadi tantangan tersendiri.
"Bahwa yang Bapak Gubernur maksudkan memang sudah menjadi tupoksi Dinas dengan di bimbing Dinas Pertanian Propinsi dan Kementan yang selalu kami laksanakan setiap tahunnya," ujarnya, Senin (5/7/2019).
"Yang menjadi tantangan kita adalah untuk meningkatkan dari 2,4 ton menjadi 3,5 ton per hektar. Tapi ini datanya dari BPS, Kami pun mempertanyakan metode yang mereka gunakan," jelasnya.
Baca: Lepas Tim Basket Kawan, Ini Pesan Ketua DPRD Sanggau
Baca: Trunamen Trofeo Futsal FC Pegasus X Ikmas Pontianak Perebutkan Hadiah Jutaan Rupiah
Baca: Revisi Perda Tibum, Edi Kamtono Akan Terapkan Non Yustisial Pada Pelanggar Perda
Ia mengungkapkan, pada 2017 lalu luas panen Kabupaten Sambas mencapai 77.800 hektare, dengan rata-rata panen 2,89 ton per-hektare.
Namun pada 2018, justru turun menjadi 2,45 ton per-hektare. Dan jumlah luas panen Kabupaten Sambas meningkat menjadi 112,672 hektare. Oleh karenanya, kata Yayan seharusnya angka panen per-hektare Sambas meningkat, dan jika pun turun tidak begitu jauh.
"Karena hasil panen dari petani itu 2018 jauh lebih baik dari 2017. Kalau 2017 itu kita bisa panen kurang lebih 2.89. Jadi harusnya 2,4 ton per-hektare pada 2018 itu tidak mungkin. Tapi ini akan kita ambil jadi motivasi untuk meningkatkan produktivitas panen kedepan," tegasnya.
Ia menjelaskan, Saat ini Sambas di perkirakan surplus kurang lebih 40 persen beras dari total produksi pertahun.
"Dari angka hasil panen kurang lebih 276,274 ribu ton Gabah Kering Panen pertahun, jadi kalau sudah di giling dan jadi beras itu 165 ribu ton per/tahun, sementara kebutuhan Sambas itu di perkirakan hanya 72 ribu ton pertahun," ungkapnya.
"Jadi sebenarnya kita saat ini sudah jadi lumbung pangan untuk Kalimantan Barat, karena kita ada surplus beras setiap tahunya, dimana sisanya itu di ambil oleh Bulog, atau Kabupaten kota yang ada di sekitar kita (Sambas,-Red)," tutupnya.