Kalbar 24 Jam
Kalbar 24 Jam - Mayat Pria Tergantung, Ayah Tega Aniaya Anaknya, hingga Kalbar Bangun Reaktor Nuklir
IW (37), tega menganiaya anaknya inisial IB (2 tahun) sehingga mengakibatkan anak dibawah umur itu meninggal dunia.
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
Kalbar 24 Jam - Mayat Pria Tergantung, Ayah Tega Aniaya Anaknya, hingga Kalbar Bangun Reaktor Nuklir
BERAGAM informasi, peristiwa dan kejadian menarik mewarnai Kalimantan Barat (Kalbar) dalam kurun waktu 24 jam terakhir di bulan Juni pekan ini sejak Kamis (27/6/2019).
Nah, apa saja informasi dan peristiwa populer tersebut.
Berikut tribunpontianak.co.id merangkumnya Jumat (28/6/2019).

Setelah dilaporkan hilang pada Selsa (25/6/2019) sekira pukul 14.00 WIB, Lie Ket Phin (21) akhirnya ditemukan tewas dengan kondisi tergantung di dahan pohon rambutan, Rabu (26/6/2019) sekira pukul 15.30.
Ket Phin merupakan warga Desa Purun Kecil RT 47 RW 04, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, Kalbar.
"Sekitar pukul 15.00 saya sedang mencari rebung disekitar kebun kosong tersebut, saya melihat korban sudah tergantung di pohon rambutan dan saya terkejut langsung pulang melapor ke RT," tuturnya.
Baca: Tahun 2014 Ditangkap Polisi Sampai Minum Racun, Begini Kabar Pelawak Tessy Sekarang!
Baca: Beri Pelayanan Prima, Imigrasi Singkawang Sediakan Pakaian hingga Kacamata Bagi Pemohon Pasport
Baca: Anda Penggemar Mi, Sop Mi Asin Ala Kedai Kopi Deal Sangat Cocok Puaskan Selera
Terpisah, Kapolres Mempawah, AKBP Didik Dwi Santoso, melalui Kapolsek Sungai Pinyuh, AKP Sandhy WG Suawa mengatakan pihaknya sudah melakukan olah TKP dan melakukan visum pada mayat korban. BACA SELENGKAPNYA>>>>>>>>>

IW (37), tega menganiaya anaknya inisial IB (2 tahun) sehingga mengakibatkan anak dibawah umur itu meninggal dunia.
Peristiwa itu terjadi di sebuah rumah di Jalan Cempaka, Gg Bogor 3 RT/RW13/3 Kelurahan Ilir Kota, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau, Rabu (26/6/2019) sekitar pukul 00.44 Wib.
Baca: Ayah di Sanggau Habisi Anaknya Berusia 2 Tahun, Ini Kesaksian Tetangga
Baca: Ketua TP PKK Kabupaten Sanggau Sikapi Kasus Ayah Tega Aniaya Anaknya Hingga Tewas
Kapolres Sanggau, AKPB Imam Riyadi melalui Kasat Reskrim Polres Sanggau, AKP Haryanto menjelaskan kronologi kejadian.Kemudian anggota piket Polsek Kapuas pergi ke TKP dan melihat terduga pelaku tersebut berteriak dengan tidak jelas.
Anggota Polsek Kapuas beserta dengan warga setempat melakukan upaya pendobrakan terhadap pintu rumah yang dikunci oleh pelaku. BACA SELENGKAPNYA>>>>>>>>>

Sejumlah petani daun kratom (purie) di Kabupaten Kapuas Hulu merasa resah atas isu kalau daun purik tersebut akan dilarang oleh pemerintah.
Sementara untuk saat ini, daun kratom adalah mata pencaharian masyarakat Kapuas Hulu, setelah harga getah karet jauh dari harapan.
Baca: Polisi Buru Pelaku Pencurian Vihara di Singkawang
Baca: Prediksi Hasil Sidang Putusan MK, Refly Harun: Bad News untuk Prabowo Tapi Saya Tak Bilang Kalah
"Tentu bagi kami sangat disayangkan sekali. Sebab daun purik adalah matapencaharian setelah getah karet, yang harganya murah. Kalau dibandingkan oleh daun kratom, dimana untuk harga mentah bisa mencapai Rp5 ribu hingga Rp7 ribu perkilogram. Sedangkan sudah remasan capat Rp20 ribu hingga Rp25 ribu perkilogram," ujarnya kepada Tribun, Kamis (27/6/2019).
Maka dari itu kata Syaparudin, diharapkan pemerintah untuk kembali mempertimbangkan supaya ada kebijakan agar tidak melarang bagi masyarakat membudidayakan daun kratom. BACA SELENGKAPNYA>>>>>>>>>
4. Kalbar Bangun Reaktor Nuklir, Sutarmidji: Guna Tingkatkan Daya Saing

Gubernur H Sutarmidji memberikan sinyalemen kuat mendukung pembangunan pusat tenaga (reaktor) nuklir di Kalimantan Barat.
Hal itu sejalan dengan Seminar Internasioanl Knowledge Sharing Pengembangan Energi Nuklir di Indonesia. Seminar di Balai Petitih, Rabu (26/6), dihadiri perwakilan negara Francis, Badan Pengembangan Tenaga Nuklir Indonesia, Kemenristek Dikti, Bappenas, dan pihak Universitas Tanjungpura.
Ia pun menyatakan dukungan penuh adanya pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Provinsi Kalbar ini, oleh sebab itu ia meminta Badan Tenaga Nuklir Nasional dan stakeholder lainnya terus memformulasikan sehingga PLTN ini bisa dibangun di Kalbar.
"Kita itu punya bahan baku untuk tenaga nuklir yaitu uranium. Kualitasnya termasuk yang terbaik setelah NTT. Daerah kita yang menyimpan uranium adalah Melawi," ucap Midji setelah membuka kegiatan seminar. BACA SELENGKAPNYA>>>>>>>>>
5. Bocah Tenggelam saat Mandi di Sungai Kapuas Akhirnya Ditemukan

Bocah berusia 10 tahun berinisial KR yang dikabarkan tenggelam saat mandi di Sungai Kapuas, tepatnya di sekitar Lanting Penginapan Famili, Kabupaten Sintang, dua hari lalu sudah ditemukan.
Korban ditemukan dalam kondisi mengapung tersangkut di lanting.
Kasat Polair Polres Sintang, Iptu Zulfikar Koto menyampaikan bahwa pihaknya mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa ada sesosok mayat tersangkut di lanting warga di Desa Sungai Putih, Kamis (27/6/2019) pagi.
Baca: Bocah 5 Tahun Menghilang di Tebas Ditemukan Mengapung di Dekat Jembatan Sungai Kelambu
Baca: VIDEO: Proses Evakuasi Jenazah Bocah Tenggelam oleh Tim Gabungan SAR Sintang dari Sungai Putih
Baca: Setelah Tiga Hari Pencarian, Tim Gabungan SAR Sintang Temukan Jasad Korban Tenggelam di Sintang
"Kita mendapatkan informasi dari warga ada mayat mengapung tersangkut di lanting warga di sekitar Sungai Putih sekitar pukul 06.30 WIB. Anggota kita bersama Tim SAR Sintang lalu langsung menuju ke lokasi tersebut," katanya.
Saat sampai ke lokasi, ternyata benar adanya mayat tersebut adalah mayat bocah berusia 10 tahun asal Kecamatan Serawaiyang dua hari lalu dikabarkan tenggelam di sekitar Lanting Penginapan Famili, Sintang.
"Saat sampai di lokasi penemuan mayat yang diinformasikan warga tersebut, kita cek kondisi mayat dan memang benar merupakan mayat anak korban tenggelam kemarin. Keadaannua memang sudah meninggal dunia," jelasnya.BACA SELENGKAPNYA>>>>>>>>>
6. Puluhan Mitra GrabBike Datangi Kantor Grab Pontianak, Ini Tuntutannya

Puluhan Mitra GrabBike Pontianak sore ini mendatangi kantor Grab Pontianak yang terletak di jalan Perdana, Kota Pontianak, Kamis (27/6/2019).
Waldiansyah, perwakilan dari Mitra GrabBike Pontianak menjelaskan bahwa kehadiran mereka ke Kantor Grab Pontianaksecara serentak ini merupakan aksi yang spontan dan tidak terkoordinir.
Mereka hadir ke kantor Grab untuk memprotes kebijakan dari grab yang baru saja menerapkan skema tentang persentase penyelesaian orderan.
Ia menilai, sistem yang baru diterapkan ini hanya menguntungkan sebelah pihak yakni konsumen, namun tidak bagi mitra Grab, dan mereka sebagai mitra merasa di rugikan.
Baca: VIDEO: Driver GrabBike Berbagi Kebaikan Ramadan
Baca: Puluhan Mitra Grab Bike Geruduk Kantor Grab Pontianak
Waldiansyah mengatakan bahwa ini bukanlah kali pertama pihaknya melakukan aksi karena telah beberapa kali pihaknya menggelar aksi di depan kantor Grab Pontianak.
"Ini aksi keempat, sebenarnya tuntutan kami ini ndak jauh - jauh beda dengan yang sebelumnya, tetapi semakin hari, persoalan yang kami hadapi semakin bertambah,"katanya. BACA SELENGKAPNYA>>>>>>>>>