66 Kasus DBD Terjadi di Mempawah Sejak Januari 2019, Jamiril Minta Masyarakat Jaga Kebersihan

Jamiril menjelaskan, wilayah dengan kasus DBD terbayak ada di Kecamatan Mempawah Hilir, Sungi Pinyuh, Anjungan dan Jungkat

Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Ishak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/YA' M NURUL ANSHORY
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mempawah, Jamiril saat di wawancara awak media, Rabu (24/4/2019) 

Jamiril memastikan, untuk abatesasi Dinas Kesehatan memiliki stok yang cukup selama siklus lima tahunan ini, bagi masyarakat yang membutuhkan bisa datang ke Puskesmas terdekat.

"Kita pastikan abate gratis, karena program itu memang gratis untuk masyarakat, tidak ada biaya, seperti fogging itu juga tidak boleh meminta iur biaya," ujarnya.

Jamiril juga menjelaskan bahwa pihaknya sedang melakukan program fogging fokus, dimana penyemprotan asap akan dilakukan jika ada kejadian.

Baca: Cegah DBD, Kodim 1011/Klk Bersama Warga Bersihkan Lingkungan

"Dalam program fogging fokus itu kita lakukan jika ada menemukan kejadian, karena itu untuk memutus mata rantai nyamuk, nanti dilihat lagi, apakah sumbernya dari lingkungan sekitar atau dari luar," jelasnya.

Jamiril menjelaskan, jika ada temuan DBD di suatu wilayah, dalam radius seratus meter wajib dilakukan fogging.

"Fogging harus menunggu kejadian, kalau tidak ada kejadian kita lakukan itu akan mubajir, karena fungsinya fogging itukan untuk memutus mata rantai penyebaran nyamuk DBD," jelasnya.

Untuk mencegah jatuhnya korban akibat DBD, Jamiril mengimbau agar masyarakat yang mempunyai gejala-gejala demam harus segera memeriksakan diri ke tempat pelayanan kesehatan.

"Setidaknya, tenaga medis seperti dokter, atau Puskesmas memiliki alat dan teknik untuk mendeteksi apakah itu DBD atau bukan, seperti umum yang kita ketahui ciri khasnya adalah bintik-bintik merah," paparnya.

Jamiril mengatakan, masyarakat biasanya kurang pengetahuan tentang DBD, jika kondisinya sedang panas tinggi kata dia, itu belum pasti DBD, kalau sudah ada bintik-bintik merah di kulit barulah ketahuan.

"Makanya, karena sulit di deteksi dini, jika ada anak yang diduga terkena DBD harus segera diperiksa ke pusat pelayanan kesehatan seperti Puskesmas atau Rumah Sakit," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved