Bocah Asal Pontianak Tenggelam di Sungai Boyan, Warga Temukan Jenazahnya di Lubuk Buaya
Seorang bocah diketahui bernama Alif berusia satu tahun delapan bulan ditemukan tewas tenggelam di Lubuk Buaya, Jalan Boyan
Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Madrosid
Pada saat itu terjadilah dialog antara pihak kepolisian dengan mertua Agus.
Agus, sang pemilik rumah tidak ada rumah.
Ketika pihak kepolisian memintai keterangan mengenai warga asing yang tinggal di rumah tersebut, mertua Agus sempat berbohong dengan mengatakan "tidak ada warga asing di rumah ini,".
Setelah pihak kepolisian mencoba periksa di setiap kamar di rumah tersebut, barulah mertua Agus mengakui memang benar ada warga asing di rumah.
"Agus pemilik rumah pada malam itu juga saya telpon ternyata awalnya sempat tidak mengakui adanya warga asing di rumahnya. Saya terkejut tadinya di Mempawah kok seketika nyampai di Pontianak dengan cepat, saya jadi heran," katan Chandra.
Agus pun diperiksa pihak kepolisan dan ditemukan ada dua warga asing yang tinggal di rumah tersebut.
Dari peristiwa ini polisi mengamankan Agus dan istrinya dan dua orang warga asing yakni satu wanita dan satu pria.
Chandra menambahkan dalam waktu bersamaan ada satu orang wanita dari Ambawang yang dijanjikan oleh Agus akan dinikahkan dengan warga Tiongkok.
Polisi mencari wanita tersebut dan dapat diamankan.
Dugaan kasus perdagangan orang ini masih dalam penyidikan lanjutan oleh pihak kepolisian Polresta Pontianak Kota Pontianak.

Kronologi Sindikat Kawin Kontrak di Pontianak Terbongkar, Uang Mahar jadi Bukti
Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono membeberkan kronologi diamankannya 7 Warga Negara Asing (WNA) dan 2 WNI.
Pihak kepolisian bersama Imigrasi Kalbar mengamankan sembilan orang yang diduga kuat terlibat kasus perdagangan orang dengan modus sindikat kawin kontrak.
Kapolda mengatakan, mulanya hanya dua WNA yang berasal dari Tiongkok yang diamankan, di sebuah rumah mewah di Jl. Purnama, komplek Surya Purnama, Kecamatan Pontianak Selatan pada Rabu (12/6/2019) malam.
"Kemudian setelah dilakukan pengembangan, tujuh orang kembali diamankan. Tujuh laki-laki WNA dan dua orang WNI, satu di antaranya ini perempuan (WNI)," ujarnya saat ditemui di Mapolda Kalbar, Kamis (13/6/2019).