Bocah Asal Pontianak Tenggelam di Sungai Boyan, Warga Temukan Jenazahnya di Lubuk Buaya

Seorang bocah diketahui bernama Alif berusia satu tahun delapan bulan ditemukan tewas tenggelam di Lubuk Buaya, Jalan Boyan

Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Detik-detik ditemukannya seorang bocah berusia satu tahun delapan bulan bernama Alif fi Sungai Boyan, Sabtu (15/6/2019). 

Menurut Kapolda, pengungkapan tersebut bermula dari adanya laporan masyarakat yang menyebut ada sebuah rumah menjadi tempat penampungan warga negara asing untuk dinikahkan secara kontrak dengan warga Indonesia.

"Pengungkapan itu berdasarkan informasi masyarakat, sehingga kami lakukan pengecekan," katanya.

Baca: BREAKING NEWS - Tim Hukum Prabowo Soroti Jumlah Kekayaan Jokowi di Sidang Perdana Sengketa Pilpres

Baca: Mobil Forklip Tergelincir di Jembatan Tol Kapuas II Kubu Raya, Ipda Tatang Paparkan Penyebabnya

Berikut laporan Reporter Tribunpontianak.co.idJulisabara yang melihat langsung kondisi kompleks rumah terperiksa.

Rumah Agus terduga dalam kasus sindikat kawin kontrak berada di Kompleks Surya Purnama.

Rumah tersebut berdiri kokoh dan cukup megah.

Rumah tersebut terlihat sepi dan tertutup, Kamis (13/6/2019) pukul 20.25 malam WIB.

Chandra (57) selaku Ketua RT di Kompleks Surya Purnama, memaparkan kondisi terkini dikediaman Agus, diduga bisnis kawin kontrak.

"Saat ini rumah Agus hanya ditinggali oleh kedua orangtua dari istrinya. Kemudian tiga anaknya dua anak laki-laki dan satu wanita. Saat ini Agus dan istrinya tidak ada di rumah karena pada hari Rabu malam diamankan pihak kepolisian bekerja sama dengan pihak Imigrasi," ungkap Chandra.

Chandra selaku Ketua RT mengatakan selama beliau menjabat baru pertama terjadi kasus seperti ini.

Ia mengaku sangat terkejut mengetahui warganya terlibat bisnis kawin kontrak.

"Agus pemilik rumah No C-16. Ia sudah tinggal di situ sekitar empat tahun, dengan 3 anak, istri dan mertuanya. Kesehariannya, dia orangnya biasa-biasa saja, sering tegur sapa jika lewat depan rumah saya," ujarnya.

"Dulu dia ada cerita kalau mempunyai bisnis properti rumah di Mempawah dan Desa Kapur. Dia juga memiliki toko bangunan di Jalan Parit Mayor sedangkan istrinya dagang sepatu di Kapuas Indah," terangnya.

“Tapi saya tidak mengetahui kalau ternyata dia ada bisnis lain, seperti sindikat kawin kontrak ini. Saya baru tahu waktu ada pengerebekan Rabu malam sekitar pukul tujuh malam. Pihak kepolisian datang ke rumah saya, dan sama-sama pergi ke rumah Agus. Awalnya saya tidak mengetahui tentang peristiwa ini,” kata Chandra.

Sesampainnya di kompleks rumah Agus, kondisi depan terlihat sepi hampir satu jam pintu baru dibuka oleh pihak rumah.

Yang membuka pintu rumah adalah orangtua dari Agus.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved