Kapolda Jatim: Massa Lempar Polsek Tambelangan dengan Bom Molotov dan batu-batu
Mereka tadi malam habis Maghrib sekitar 200 orang tadinya mau ke Bawaslu Sampang, tapi tidak jadi
Penulis: Rihard Nelson Silaban | Editor: Rihard Nelson Silaban
Kapolda Jatim: Massa Lempar Polsek Tambelangan dengan Bom Molotov dan batu-batu
AKSI 22 MEI - Polsek Tambelangan, Sampang, Madura terbakar pada Rabu (22/5/2019) malam.
Belakangan diketahui Polsek Tambelangan terbakar karena ada unsur kesengajaan alias dibakar.
Polisi akhirnya mengungkapkan kronologi dibakarnya Polsek Tambelangan ke publik.
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan menerangkan, bahwa awal mula kedatangan massa sebelum insiden Polsek Tambelangan dibakar terjadi.
Mulanya, sekitar pukul 18.00 WIB atau setelah waktu Salat Maghrib, sekitar 200 orang massa datang berduyun-duyun menuju Kantor Bawaslu Sampang.
Baca: Dinas Pendidikan Ketapang Berlakukan Sistem Zonasi Pada PPDB Untuk Tingkat TK Hingga SMP Negeri
Baca: VIDEO: Terkait Akreditasi RSUD Sekadau, Ini Penjelasan Bupati Rupinus
Belum diketahui apa tujuan mereka datang beramai-ramai ke Kantor Bawaslu Sampang tersebut.
Namun, tak lama kemudian rencana itu batal, sehingga massa urung menuju Kantor Bawaslu Sampang yang berada di Jalan Tako Butt, Karang Dalem, Sampang, Madura.
"Mereka tadi malam habis Maghrib sekitar 200 orang tadinya mau ke Bawaslu Sampang, tapi tidak jadi," ujarnya, kepada awakmedia di depan Gedung Tribrata Mapolda Jatim, Surabaya, Kamis (23/5/2019).
Ternyata, lanjut Irjen Pol Luki Hermawan, massa aksi mengubah rencana kunjungan itu ke Mapolres Sampang yang berada di Jalan Trunojoyo Rong Tengah, Taman Arum, Banyuanyar, Sampang, Madura.
"Mereka berputar-putar, lalu datanglah mereka ke Polres Sampang. Mereka datang untuk berdialog," lanjutnya.
Sesampainya tiba Mapolres Sampang, perwakilan massa disambut langsung oleh Kapolres Sampang.
Baca: Jokowi: Tidak Ada Ruang bagi Perusuh dan Perusak NKRI
Baca: Tahun 2019 Kapuas Hulu Dapat BSPS Sebanyak 2.239 Unit Rumah
Saat itulah, ratusan massa tersebut mendesak pihak Polres Sampang agar minta pihak kepolisian di Jakarta melepaskan beberapa tokoh Madura yang sempat dikabarkan ditahan saat mengikuti aksi 22 Mei di Jakarta.
"Mereka tanya terkait beredarnya kabar di media sosial (medsos) tentang adanya penangkapan tokoh Madura yang ada di Jakarta dan adanya penembakan-penembakan di Jakarta," beber Kapolda.
"Mereka datang ke Polres meminta pihak kapolres untuk melepas tokoh-tokoh Madura yang ada di sana sana," imbuh Irjen Pol Luki Hermawan.
Setelah puas menyampaikan aspirasi dan beberapa desakan pada pihak Polres Sampang, ratusan massa lalu beranjak pergi.
Tidak tahu apa penyebabnya, ungkap Luki Hermawan, ternyata kepulangan massa setelah bertemu pihak Polres Sampang bukan untuk membubarkan diri.
Namun, belakangan diketahui massa aksi bergerak menuju Markas Polsek Tambelang, yang jaraknya sekitar 23 Kilometer dari Polres Sampang.
"Enggak tahu bagaimana kejadiannya tiba-tiba massa datang dan melempar kantor polsek dengan batu-batu dan bom molotov," tandasnya.
Sementara itu, terkait kasus Polsek Tambelangan dibakar, Polda Jatim akan memeriksa enam orang terkait pembakaran Markas Polsek Tambelangan, Sampang, Madura.
"Tahap pertama kami akan periksa 6 orang," tegas Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan.
Baca: Tinjau TKP, Kapolsek Anjungan Pastikan Tak Ada Korban Jiwa Akibat Puting Beliung
Baca: KRONOLOGI Ayah Cabuli Anak Tiri, Lampiaskan Nafsu Bejat di Rumah Mertua hingga Mess Tempat Bekerja
Baca: 5 Bahaya Junk Food Jika Dikonsumsi Saat Berbuka Puasa
Mengingat situasi di Kabupaten Sampang masih belum memungkinkan.
Menurut Luki Hermawan, proses pemeriksaan kasus Polsek Tambelangan dibakar tersebut akan dilaksanakan di Mapolda Jatim.
"Kalau melakukan pemeriksaan di sana masih tidak memungkinkan," lanjutnya.
Sejauh ini, Luki hanya bisa memastikan lokasi pemeriksaan yang akan dilakukan kepada para terduga.
Perihal waktunya, pihaknya berjanji akan secepat mungkin memproses kasus tersebut.
"Aku tinggalnya sudah kami ketahui namanya sudah ada Ada foto-fotonya juga sudah ada," bebernya.
Untuk proses pemanggilan terhadap para terduga, Luki mengungkapkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan tokoh masyarakat setempat.
"Kami sudah berkoordinasi untuk meminta para tokoh agama setempat untuk menyerahkan para pelaku pelaku pelaku itu," katanya.
"Situasi di sana terbilang aman karena para tokoh agama dan tokoh masyarakat sudah meyakini kami bahwa hal tersebut tidak akan terulang," tandas Irjen Pol Luki Hermawan. (Luhur Pambudi)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ini Kronologi Polsek Tambelangan Sampang Madura Dibakar, Dibumbui Isu Medsos, Bom Molotov