Aiman Kompas TV

Ngaku Kenal Lama Habib Rizieq Shihab & Yusuf Martak, Wiranto Minta Sadar dan Kembali Ke Jalan Benar

Program Aiman menayangkan hasil wawancara eksklusif Aiman dengan Menko Polhukam Wiranto dan Kivlan Zen di Kompas TV bertema "Melawan Rencana Makar"

Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Jimmi Abraham
Screenshoot Youtube
Wawancara eksklusif Aiman Witjaksono dengan Menko Polhukam Wiranto di Program Aiman Kompas TV bertema "Melawan Rencana Makar", Senin (13/05/2019) malam WIB. 

Di hari yang sama, Maklumat juga dikeluarkan Menkopolhukam Wiranto.

Ia beserta jajarannya lantas membentuk tim asistensi hukum, terdiri atas 24 profesor hingga praktisi hukum yang akan mengkaji ucapan dan tindakan tokoh serta memberi rekomendasi perlu tidaknya melakukan penegakan hukum.

Berikut cuplikan video wawancara Aiman Witjaksono dengan Menkopolhukam Jenderal (Purn) TNI Wiranto saat program talkshow Aiman Kompas TV

AM Hendropriyono Jelaskan Pernyataan Soal Warga Keturunan Arab 

Dikutip dari Wartakota, Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono memberi penjelasan soal pernyataannya yang dianggap rasis oleh sejumlah pihak.

Pernyataan yang dimaksud terkait imbauan agar warga keturunan Arab tak menjadi provokator revolusi sipil.

Ia menyebut, banyak pihak salah menafsirkan pernyataannya, karena tidak dikutip oleh media secara penuh.

"Saya kira karena yang dibaca kan orang-orang itu hanya kata-kata, tidak kalimat penuh," ucapnya seusai buka puasa bersama di rumah Ketua DPR Bambang Soesatyo, Senin (13/5/2019) malam.

Kemudian, ia menjelaskan konteks pernyataannya yang dianggap rasis itu.

Justru, ia berujar warga negara Indonesia keturunan Arab selama ini mendapat tempat yang terhormat di masyarakat.

Untuk itu, ia meminta warga keturunan Arab untuk bisa menjaga kedamaian.

"Tolong lah kalau berada di posisi yang terhormat, betul-betul bisa membawa rakyat dan masyarakat, bangsa kita ini, ke arah ketenangan," tuturnya.

"Yang rasanya terayomi supaya enak beribadah, enak bekerja, enak menuntut ilmu, enak mencari makan, dan lain-lain," sambung Hendropriyono.

"Jangan diteriak-teriaki untuk revolusi, untuk perang, untuk saling membunuh," imbaunya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved