Upaya Tekan Kenaikan Harga dan Inflasi, TPID Kota Pontianak Gelar Rapat Koordonasi

Kegiata yang bertema high level meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak ini, berlangsung di Aula Bappeda Kota

Penulis: Syahroni | Editor: Didit Widodo
TRIBUNPONTIANAK/Syahroni
Suasana rapat TPID Pontianak. 

Potensi THR
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kalbar, Prijono menjelaskan beberapa faktor yang akan mempengarhui inflasi dan itu harus diantisipasi sejak dini pemerintah daerah setempat.

Ia menjabarkan setidaknya ada lima item resiko tekanan inflasi yang harus menjadi perhatian.

Pertama adalah tingkat tarif angkutan udara yang tinggi. Kedua, kenaikan biaya pokok penyediaan pembangkit listrik. Ketiga, bencana alam pada sentra daerah produsen pangan. Keempat, kabakaran hutan dan lahan yang membuat bahaya asap dan anomali cuaca.

Kemudian, kelima atau yang terakhir adalah pemberian Tunjangan Hari Raya (THR), karena mendorong peningkatan ekspektasi harga barang dan jasa sehingga mendorong inflasi secara umum.

"Sebetulnya dari kajian bahwa komoditas yang menyumbang inflasi dari tahun ke tahun tidak berubah, itu-itu saja seperti daging ayam, telur ayam, cabe rawit, cabe merah, bawang, gula pasir dan minyak goreng," ucap Kepala BI Perwakilan Kalbar, Prijono.

Hal ini diantisipasi jangka pendek selama Ramadan hingga lebaran, kenaikan ini bisa dijawab secara struktural dan sementara atau ad hock

Selama ramadan harga komoditas tersebut harus dijaga dengan cara operasi pasar, selain itu juga dengan kelancaran distribusi terutama barang pangan yang bukan berasal dari Pontianak seperti wortel, cabe dan lainnya.

Lanjut disampaikannya pendistribusian pangan harus dipastikan lancar untuk mengendalikan inflasi. Bahkan apabila terjadi sesuatundan lain hal dengan cuaca atau transportasi laut misalnya tak bisa masuk di Pontianak tapi yang berkaitan dengan makanan harus tetap mendapatkan prioritas untuk masuk ke pasar.

"Yang tidak kalah penting juga berkonsumsi dengan bijak. Konsumsi jika berlebihan akan mubazir hal itulah yang menjadi penyebab pedagang menaikkan harga ketika banyak permintaan," tambahnya.

Prijono menjelaskan BI juga akan melakukan pertemuan dengan pimpinan Ponpes, ulama dan tokoh agama untuk menyampaikan agar masyarakat berkonsumsi dengan lebih bijak jangan berlebihan tapi tidak dikonsumsi .

Kemudian berkaitan THR juga menjadi penyebab inflasi dijelaskannya karena masyarakat memegang uang lebih, namun ia menyarankan agar selalu berbelanja sesuai kebutuhan bukan keinginan.

"BI tetap mengamati dan melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah terkait harga pangan dan kecukupan uang. Tanpa sinergitas tidak mungkin satu lembaga bisa menyelesaikan satu permasalahan dengan baik," tegasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved