Autis Center Pontianak Tak Mampu Tampung Anak Autis dan Downsindrom, Ini Usulan Edi Kamtono

Autis center kita memang tidak memadai, tidak mampu menampung anak autis dan downsindrom yang ada di Kota Pontianak ini

Penulis: Subandi | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/SYAHRONI
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono dan Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan berbincang bersama ABK sesaat sebelum poto bersama di Aula Rumah Wakil Wali Kota Pontianak, Selasa (9/4/2019). 

Autis Center Pontianak Tak Mampu Tampung Anak Autis dan Downsindrom,  Ini Usulan Edi Kamtono

PONTIANAK - Penanganan bagi anak-anak berkebutuhan khusus, autis atau downsindrom memang memerlukan perlakuan khusus. Saat ini Pemerintah Kota Pontianak memang memiliki Unit Pelayanan Teknis (UPT) Autis Center yang berfungsi sebagai tempat menangani anak berkebutuhan khusus (ABK) tersebut.

Namun kapasitas yang ada masih belum mampu menampung anak-anak berkebutuhan khusus yang ada di Pontianak.

Masih kurangnya sumber daya dalam menangani ABK ini disampaikan langsung, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono saat penyelenggaraan seminar memperingati Hari Autis Sedunia di Aula Rumah Wakil Wali Kota Pontianak, Selasa (9/4/2019).

"Ini dalam rangka memperingati hari autis sedunia,  Pemkot Pontianak menggelar talk show dan seminar tentang fungsi autis center sebagai pusat assesmen untuk melatih bagi guru sekolah TK dan PAUD yang ada di Pontianak," ucap Edi Rusdi Kamtono.

Talk show yang mengundang para stake holder terkait termasuk para orangtua dari ABK, menurutnya banyak masukan dan informasi yang didapatkan.

Baca: Satu Rumah di Jelimpo Terbakar, Kapolsek Ngabang Beberkan Hal Ini

Baca: VIDEO: Tiga Pola Pengamanan Polsek Belitang

Ia bersyukur atas informasi yang ada sehingga dapat direncanakan pengambilan langkah-langkah kedepannya.

Selain itu, ada pencerahan dari pakarnya mengenai pesoalan penanganan autis dan penyebabnya.

"Autis center kita memang tidak memadai, tidak mampu menampung anak autis dan downsindrom yang ada di Kota Pontianak ini," tegasnya.

Saat ini, Edi menyebutkan  ada 6 terapis yang menangani anak-anak ini, dalam penanganannya mereka tentu diajaarkan merespon dan sebagainya.

Sedangkan daftar tunggu untuk masuk di Autis Center Pemkot Pontianak hingga saat ini sudah hampir 100 orang dan yang tengah ditangani sekitar 30 orang, sebab satu orang terapi bisa menangani  lima anak dalam sehari dan waktu penanganan selama delapan bulan.

Baca: Peringati Isra Miraj, Dandim Ketapang ajak Prajurit Tingkatkan Iman dan Taqwa

"Memang semakin hari samanin nertambah warga yangmendaftarkan anaknya di  autis center, ini dibangun oleh pemerntah pusat, makanya kita lagi berusaha agar pemerintah pusat dapat membangun kembali di Pontianak Utara.  Sehingga masyarakat tidak terlalu untuk le autis center yang ada saat ini,"tambahnya.

Sementara untuk sekolah inklusi, Edi mendorong sekolah-sekolah yang ada, bisa menerima anak berkebutuhan khusus, setidaknya satu kecamatan ada satu sekolah yang bisa menerima dan menampung

"Walaupun ini cukup sulit  sebab harus guru yang terlatih dan persiapan didalam lingkungan belajar yang matang," jelasnya.

Kalau di PAUD dan TK otomatis sekolah inklusi semua, karena masih proses bermain dan bersosialisasi tapi kalau sudah SD keatas menurut Edi diperlulan perhatian khusus memang.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved