Indonesia Lawyers Club
LIVE ILC TVOne Selasa 26 Maret Pukul 20.00 WIB, Ini Kilas Balik ILC Sebelumnya Tema OTT Romahurmuziy
Pada edisi sebelumnya, ILC membahas topik sangat menguras perhatian. Tema yang diangkat adalah"OTT Romy, Ketua Umum PPP: Pukulan Bagi Kubu 01?".
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Jimmi Abraham
Tak sendirian, Romy ditangkap bersama lima orang lain di depan Hotel Bumi Surabaya, Jumat (15/3/2019) sekitar pukul 08.00 WIB.
KPK menangkap HRS, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur; MFQ, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik; ANY, asisten RMY; AHB, calon anggota DPRD Kabupaten Gresik dari PPP; dan S, sopir MFQ dan AHB.
Dalam operasi itu, KPK juga mengamankan uang tunai senilai Rp 156.758.000.
Menurut Laode M Syarif, Wakil Ketua KPK, Romy diduga menerima suap dari HRS, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur, dan MFQ, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik.
KPK pun telah menetapkan Romy sebagai tersangka korupsi dalam seleksi jabatan di Kemenag.
Baca: Link LIVE Streaming Jepang Vs Bolivia, Pertandingan Adu Gengsi Benua Asia Kontra Benua Amerika
Baca: DPRD Kalbar Apresiasi Semangat Pembangunan dan Sinergitas Pemprov Dengan Pemkab Sintang
Baca: Tjhai Chui Mie Buka Festival Permainan Tradisional
Guru Besar UIN Ungkap Fakta Mengejutkan
Profesor Mudjia Rahardjo Guru Besar UIN Malang menceritakan dirinya saat tak jadi dilantik untuk menempati posisi sebagai Rektor UIN Malang, pada hari pelantikan.
Hal ini diungkapkan saat menghadiri Indonesia Lawyers Club (ILC), yang mengangkat tema "OTT Romy, Ketua Umum PPP: Dagang Jabatan di Kementrian Agama?", Selasa (19/3/2019), dikutip dari TV One.
Sebelumnya ia menuturkan ingin membagi apa yang dialaminya agar ada perbaikan pada sistem pengangkatan maupun pemberhentian pejabat di Kementerian Agama.
"Sebetulnya kehadiran saya ikut nyumbang pemikiran agar terjadi perbaikan sistem pengangkatan dan pemberhentian pejabat di Kementerian Agama," ujar Mudjia.
Ia lalu menuturkan pada tahun 2013 hingga 2017 akan menjadi rektor di UIN Malang.
"Saya awali dulu secara kronologis, saya akan menjadi rektor, tahun 2013 hingga 2017, dilantik oleh pak surya Darma Ali, pak Yasin saat itu jadi Dirjen," ujarnya.
"Nah empat tahun masa kepemimpinan saya, saya gunakan dengan baik."
Ia menuturkan sejumlah pretasi yang dicapainya bersama timnya, hingga mengubah universitas yang kala itu dipimpinnya dari berakreditasi B menjadi A.
"Saya berhasil meningkatkan akreditasi universitas dari B ke A, itu tidak mudah Bang Karni, BAN-PT itu institusi yang amat independen dan profesional, pada saat itu di kementerian hanya tiga, UIN Jakarta, UIN Malang, dan UIN Jogja," ujarnya.
